Ahlan wa Sahlan, Selamat datang di blog sederhana kami, semoga bermanfaat.

Jama'ah Penuh Berkah

Tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan. Kadar tsiqah antara qiyadah dan jundiyah menjadi penentu bagi sejauh mana kekuatan sistem jamaah, kemantapan langkah-langkahnya, keberhasilan dalam mewujudkan tujuan-tujuannya, dan kemampuannya dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan.

Bekerja Untuk Ummat

Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (9:105)

Inilah Jalan Kami

Katakanlah: Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik. (12:108)

Musyawarah Kecamatan Badko TPA Jatinom

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan ia seperti bangunan yang tersusun kokoh.

Kesungguhan Membangun Peradaban

Semua kesungguhan akan menjumpai hasilnya. Ini bukan kata mutiara, namun itulah kenyataannya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang diusahakan dengan sepenuh kesungguhan.

8 November 2011

Jadwal TV Lengkap Sepakbola SEA Games 2011

Jadwal TV Lengkap Sepakbola SEA Games 2011
SEA Games 2011
03-11-2011 14:13
Bola.net - Berikut ini jadwal lengkap tayangan laga langsung cabang olah raga Sepak bola untuk ajang SEA Games 2011 dari matchday 1 hingga Final, laga perdana akan digulirkan pada hari ini, Kamis (03/10).

Laga perdana cabang olah raga ini bakal mempertemukan Vietnam melawan Filipina yang kemudian dilanjutkan dengan Laos menghadapi Myanmar di hari yang sama.

Sementara timnas U-23 alias Skuadra Garuda Muda calon penerus masa depan timnas Indonesia baru akan memainkan partai pertama mereka pada Senin (07/10) melawan Kamboja.

Berikut detail selengkapnya:

Kamis, 3 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Vietnam vs Filipina - RCTI
19.00 WIB - SEA GAMES - Laos vs Myanmar - GLOBAL TV

Sabtu, 5 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Brunei Darussalam vs Timor Leste - RCTI

Senin, 7 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Singapura vs Malaysia - RCTI
18.30 WIB - SEA GAMES - Laos vs Brunei Darussalam - GLOBAL TV
18.30 WIB - SEA GAMES - Indonesia vs Kamboja - RCTI

Rabu, 9 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Malaysia vs Thailand - RCTI
18.30 WIB - SEA GAMES - Kamboja vs Singapura - GLOBAL TV

Jumat, 11 November 2011
Jam belum fix - SEA GAMES - Singapura vs Indonesia - RCTI
13.30 WIB - SEA GAMES - Thailand vs Kamboja - RCTI
15.30 WIB - SEA GAMES - Filipina vs Laos - GLOBAL TV


Sabtu, 12 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Brunei Darussalam vs Laos - GLOBAL TV

Minggu, 13 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Filipina vs Myanmar - GLOBAL TV
16.30 WIB - SEA GAMES - Indonesia vs Thailand - RCTI

Selasa, 15 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Myanmar vs Timor Leste - GLOBAL TV

Kamis, 17 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Laos vs Vietnam - GLOBAL TV
18.30 WIB - SEA GAMES - Indonesia vs Malaysia - RCTI

Sabtu, 19 November 2011
19.00 WIB - SEA GAMES - Semi Final 1- RCTI

Senin, 21 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Perebutan Juara 3 - RCTI
19.00 WIB - SEA GAMES - Final - RCTI


Catatan:
- Penayangan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan lebih dulu berdasarkan wewenang stasiun TV yang bersangkutan.
- Jam siaran yang tercantum adalah Waktu Indonesia Bagian Barat.
(bola/lex)

SEA Games XXVI Indonesia Berpesta Setengah Lusin Gol


Jakarta - Timnas U-23 Indonesia berpesta gol dengan jumlah setengah lusin di laga pertamanya di SEA Games XXVI. Kamboja yang menjadi lawannya sukses diluluhlantakkan 6-0. Di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (7/11/2011) malam WIB, Titus Bonai, Gunawan Dwi Cahyo, dan Patrich Wanggai (dua gol) membuat Garuda Muda unggul 4-0 di paruh pertama laga. Di paruh kedua laga, Andik Vermansyah dan Ramdani Lestaluhu yang masuk sebagai pemain pengganti menambah keunggulan Indonesia. Kemenangan itu membuat Indonesia kini bertengger di pucuk klasemen Grup A dengan poin tiga. Malaysia dan Singapura yang sebelumnya berbagi hasil imbang ada tepat di bawah Indonesia dengan poin masing-masing satu. Di partai selanjutnya, Indonesia akan menghadapi Singapura, Jumat (11/11). Jalannya Pertandingan Indonesia langsung memiliki peluang emas pada menit empat. Dari sepak pojok, tandukan keras Abdul Rahman menyisir tipis di atas mistar gawang Kamboja. Tiga menit kemudian, Ferdinand Sinaga berhasil melepaskan sepakan keras mengakhiri penetrasinya dari kiri. Bola susah payah ditepis kiper Sou Yaty untuk menghasilkan sepak pojok. Gawang Indonesia bergetar pada menit 19. Namun, hakim garis sudah mengangkat bendera tanda offside. Serangan balik cepat dari Kamboja nyaris saja berbuah fatal untuk Indonesia yang terlalu asyik menyerang. Peluang emas untuk Indonesia hadir lagi pada menit 24. Aksi Titus Bonai dari kiri bisa membuat bola bergulir ke muka gawang, tetapi sepakan Ferdinand Sinaga malah masih jauh dari sasaran. Indonesia memimpin pada menit 27. Umpan silang dari kanan berhasil disambut Titus Bonai dengan tandukan jitu ke dalam gawang Kamboja. Dua menit berselang, Indonesia menggandakan keunggulan. Patrich Wanggai melepaskan tendangan bebas cantik yang tak kuasa dihalau kiper Kamboja. Kesalahan Sou Yaty dalam mengantisipasi bola sepak pojok dimanfaatkan dengan baik oleh Gunawan Dwi Cahyo yang berdiri di tiang jauh. Tandukannya mengubah skor jadi 3-0 di menit 35. Wanggai mencetak gol keempat Indonesia pada menit 41. Okto menerima bola liar di kotak penalti Kamboja dan kemudian mengirim umpan silang ke tiang jauh yang disambut dengan jitu oleh Wanggai. Kamboja mengambil inisiatif menyerang di awal babak kedua, membuat pertahanan Indonesia beberapa kali diuji. Setidaknya dua kali Kurnia Meiga harus berusaha keras mengamankan gawangnya. Pada menit 64 Wanggai melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Namun, arah bola masih belum tepat sasaran. Dari sisi kiri, Okto menerima bola dan kemudian coba meneruskan ke muka gawang. Tapi bola sepakannya masih dipatahkan Sou Yaty yang dengan cepat menutup ruang. Pada menit 78, Egi melepaskan tendangan jarak jauh yang deras mengarah ke gawang Kamboja. Namun, sepakannya masih membentur mistar gawang. Semenit kemudian Sok Rithy nyaris membuat gol bunuh diri saat berusaha membuang bola. Pada menit 80, gol kelima akhirnya dibuat Indonesia. Dari sepak pojok yang diambil pendek, bola lantas digiring Andik Vermansyah dari pinggir ke tengah. Andik lantas melepaskan tembakan keras untuk membuat skor menjadi 5-0. Empat menit berselang, Andik mencuri bola di kanan dan kemudian memberikan operan jitu ke depan gawang. Ramdani Lestaluhu berhasil menyambar bola untuk mengubah skor jadi 6-0. Susunan Pemain: Indonesia: 1-Kurnia Meiga; 13-Gunawan Dwi Cahyo, 24-Diego Michiels, 26-Hendro Siswanto (11-Ramdani Lestaluhu 71'), 28-Abdul Rahman, 8-Egi Melgiansyah, 10-Oktovianus Manianni, 17-Ferdinand Sinaga (21-Andik Vermansyah 63'), 18-Stevie Bonsapia, 25-Titus Bonai, 27-Patrich Wanggai (7-Yongki Aribowo 87'). Kamboja: 1-Sou Yaty; 3-Sok Rithy, 4-Sok Sovan, 5-Touch Pancharong, 9-Tum Saray (15-Pov Phearith 57'), 11-Khoun Laboravy, 12-Pheak Rady, 14-Sos Suhana, 16-Chhun Sothearath, 17-Chhin Chhoeun, 18-Phourng Soksana (10-Keo Sokngon 67').

Subhanallah...Warga Suku Indian Maya Berbondong-bondong Masuk Islam


Nueva Esperanza adalah rumah bagi sekitar 300 warga Tzotzil, masyarakat adat asal Maya, yang telah masuk Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Dibesarkan sebagai seorang Kristen, Manuel Gomez sekarang berganti nama menjadi Mohamed Chechev. Tepatnya, setelah ia bersyahadat beberapa tahun lalu. Bersama beberapa Tzotzil lain, iabersyahadat setelah menrima pencerahan dari seorang Muslim asal Spanyol yang bermukim di Meksiko selatan. "Saya Muslim, saya tahu kebenaran kini. Saya berdoa lima kali sehari, merayakan Ramadhan dan telah melakukan perjalanan ke Makkah," kata Chechev dalam bahasa Spanyol. Dia tinggal di sebuah komunitas Protestan di Chiapas disebut yang disebut Nueva Esperanza di pinggiran San Cristobal de las Casas. Dia berbagi sebuah rumah sederhana dengan 19 kerabat dan menjual sayuranyang ditanamnya di sebidang tanah. Referensi Alkitab berlimpah-limpah di Nueva Esperanza, dengan jalan-jalan bernama Betlehem dan sejenisnya. Tetapi, Nueva Esperanza kini juga menjadi rumah bagi sekitar 300 warga Tzotzil, masyarakat adat asal Maya, yang telah masuk Islam dan hidup selaras dengan sisa populasinya. Istri Chechev yang bernama Noora (terlahir bernama Juana) dan adik iparnya, Sharifa (sebelum berislam bernama Pascuala) juga menjadi Muslim mengikuti jejaknya. Mereka mengenakan gaun panjang dan kerudung menutupi rambut mereka. Noora adalah putri dari seorang pemimpin pribumi Protestan yang diusir dari San Juan Chamula, kota terdekat di mana Partai Revolusioner Institusional dan keuskupan tertinggi Katolik memerintah. bersama puluhan keluarga lainnya, mereka terusir tahun 1961 karena mempertahankan agama Protestan. "Di Chamula, tak menjadi Katolik atau anggota partai PRI adalah sebuah kejahatan. Mereka juga marah karena Protestan menganjurkan berhenti minum alkohol, salah satu bisnis lokal utama," kata Susana Hernandez, yang tinggal di wilayah itu. Beberapa orang pribumi telah sangat kritis terhadap umat Katolik untuk mengidentifikasi terlalu dekat dengan Partai Revolusioner Institusional yang memerintah Meksiko selama 70 tahun. Seorang pemimpin adat bernama Domingo Lopes, yang juga aktivis gereja Advent, belakangan menemukan pencerahan setelah mengenal Islam. Ia menyatakan keislamannya tahun 1993, dan menjadi buah bibir di wilayah itu. Namun pada perkembangannya kemudian, banyak yang mengikuti jejaknya; menjadi Muslim.

Menurut antropolog Gaspar Morquecho, sebanyak 330 ribu warga Tzotzil di Chiapasmemang mempunyai sejarah beberapa kali pindah agama. Dulu, mereka dipaksa dengan kekerasan untuk menganut Katolik saat kollonialisme Spanyol merambah wilayah itu pada abad ke-16. Saat itu, hanya sedikit yang beragama Islam. Umumnya, mereka percaya agama leluhur, dan Protestan.

(Bersambung)

UU Zakat Tak Boleh Nafikan Peran LAZ Ormas Islam


Jakarta, NU Online Seiring dengan bergulirnya pembahasan RUU Zakat sebagai revisi dari Undang-Undang No. 38/1999 tentang Pengelolaan Zakat, terdapat beberapa poin penting yang semestinya diperhatikan. Salah satunya adalah tidak boleh menafikan peran strategis Lembaga Amil Zakat (LAZ) seperti yang dikelola oleh NU dan Muhammadiyah dalam menyalurkan zakat.

Anggota Komisi VIII Fraksi PPP DPR RI Muhammad Arwani Thomafi menyatakan revisi yang ada saat ini salah satunya akan mengarahkan peran pemerintah (BPZ) sebagai distributor, sementara pihak swasta/masyarakat (LAZ) diposisikan sebagai agen pengumpul saja. Pola seperti ini kurang tepat dan bukanlah solusi tepat menanggulangi problem pengelolaan zakat.

”Pola tersebut dengan sendirinya bertentangan dengan ”tradisi” penyaluran zakat yang selama ini dikelola oleh masyarakat di tingkat pedesaan yang biasa berada dibawah koordinasi ulama, tokoh masyarakat maupun kiai,” katanya di Jakarta, Selasa.

Hal ini juga akan memunculkan kesenjangan dan kesalahpahaman antara pemerintah dengan lembaga amil yang dikelola oleh swasta (NU, Muhammadiyah maupun Persis) yang selama ini menjadi pengumpul sekaligus penyalur zakat.

”Karena itu, opsi pentingnya adalah bahwa RUU ini tidak boleh menafikan peran strategis LAZ dalam menyalurkan hasil-hasil zakat dan semestinya menyerahkan sepenuhnya teknis operasional kepada pihak swasta. Pemerintah hanya memberikan arahan operasional di tingkat regulasi,” tandasnya.

Kritik lain yang disampaikan mengenai implementasi UU 38/1999 adalah terjadinya krisis kepercayaan kepada pemerintah dalam proses pengelolaan zakat, mulai dari tingkat pengumpulan hingga pendistribusian. Untuk itu harus dilakukan upaya solutif demi terbangunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam pengelolaan zakat.

Selanjutnya ia meminta agar proses dan prosedur pengelolaan zakat didasarkan pada asas kemandirian, kepercayaan dan kemanfaatan. “Dengan memberikan porsi besar dan tanggungjawab kepada pihak masyarakat (LAZ) terkait pengelolaan zakat diharapkan prinsip-prinsip tersebut dapat terbangun dengan baik,” imbuhnya.

Untuk menanamkan asas kemandirian, maka Pemerintah yang dalam hal ini direpresentasi oleh Badan Amil Zakat/BAZ (yang dalam RUU Pengelolaan Zakat disebut sebagai Badan Pengelola Zakat/BPZ) semestinya berposisi sebatas regulator (pengatur), sementara berbagai teknis operasionalnya diserahkan kepada Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah diakreditasi oleh BPZ.

“Pada posisi ini, masyarakat membayar zakat, masyarakat yang mengelola dan menyalurkan, serta masyarakat pula yang mengawasi. Ini menjadi semacam terapi bagi munculnya kepercayaanmuzakki (pembayar zakat) dalam menyalurkan zakatnya sekaligus sebagai upaya menanamkan asas kemandirian masyarakat tersebut,” paparnya.

Selain kelemahan di tingkat kepercayaan, terjadi tumpang-tindih pendustribusian zakat di masyarakat. Hal ini harus disadari sebagai akibat dari kurangnya koordinasi intensif, baik antar BAZ di pusat dan daerah, antar LAZ di tengah masyarakat, maupun antara BAZ dan LAZ. Karenanya, RUU ini semestinya membahas pula mengenai upaya koordinasi yang baik agar dapat menanggulangi jumbuhnya pendistribusian zakat. (mkf)

6 November 2011

MAKNA INTRINSIK BERKURBAN



Hari Raya Idul Adha atau kurban di Indonesia merupakan hari raya besar kedua setelah Idul Fitri. Sebaliknya, bagi masyarakat Muslim-Arab di Timur Tengah, Idul Adha adalah hari raya besar pertama. Adapun Idul Fitri sebagai hari raya biasa. Idul Adha dilihat sebagai hari besar, karena di dalamnya telah merekam kejadian penting, yaitu peristiwa penyembelihan Ismail oleh ayahandanya Nabi Ibrahim. Peristiwa tersebut merupakan batu ujian ketaatan Ibrahim kepada Allah swt. Di kemudian hari, pengurbanan ini menjadi tradisi bagi umat Islam untuk menyembelih hewan kurban baik berupa kambing maupun sapi setiap tanggal 10 Dzulhijah dan hari-hari tasyrik (11,12 dan 13 Dzulhijjah).

Ali Syariati (1997) menjelaskan bahwa sejarah berkurban diawali pada saat Nabi Ibrahim merasakan kesepian karena hingga umurnya mencapai satu abad tak kunjung dikaruniai anak. Hal ini disebabkan istrinya, Sarah, yang mandul. Ibrahim hanya dapat berdoa “Ya Tuhanku, karuniailah aku seorang anak yang salih” (Qs.37:100). Selang beberapa waktu, Allah menjawab keluh kesah Ibrahim dengan mengaruniakan seorang putra bernama Ismail (dari Bahasa Ibrani yisma-mendengar dan il-tuhan yang berarti: Tuhan mendengar) melalui hamba perempuannya yang bernama Hajar. Namun di tengah kebahagiaan dan kegembiraannya itu, Allah kembali menguji Ibrahim dengan perintah melalui mimpi untuk menyembelih anak yang dikasihinya. Wahyu tersebut adalah perintah Allah, Ibrahim tidak dapat mengelak dari-Nya. Ibrahim menghadapi dua pilihan: “menyelamatkan” Ismail, atau mentaati perintah Allah dengan mengorbankannya. Ia harus memilih salah satu. “Cinta” dan “kebenaran” berperang di dalam batinnya. Untuk memecahkan persoalan ini, Ibrahim mendialogkan dengan anaknya “Wahai anakku aku bermimpi semalam bahwa aku menyembelihmu, bagaimana pendapatmu?” Sang anak yang saleh menjawab “Wahai ayahku, jika memang itu perintah Tuhanmu, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan menjumpaiku termasuk orang yang sabar (Qs. 37:102). Makna Intrinsik Dengan berat hati, Ibrahim menimbang-nimbang, barulah ia yakin dan tipu daya setan tidak dapat menghancurkan keteguhan hatinya. Maka diajak putranya ke lembah Mina untuk melaksanakan perintah Allah. Ismail dibaringkannya seperti layaknya seekor hewan yang hendak dipotong. Ketika pisau menyentuh leher Ismail, segeralah Allah berseru “Wahai Ibrahim engkau telah mentaati perintah-Ku, karena ketaatanmu aku ganti Ismail dengan seekor domba. Dan apa yang kuperintahkan adalah ujian yang berat bagimu semata, dan engkau termasuk orang yang muhsin (Qs.37:104-107). Inilah kisah Ibrahim dan putranya Ismail yang kemudian menjadi tradisi bagi kaum muslimin untuk menyembelih seekor domba (Qs.37:108). Kurban—yang secara harfiah berarti mendekatkan—dimaksudkan mendekatkan diri pada Tuhan dengan mendekatkan diri kepada sesama manusia, khususnya mereka yang sengsara. Ibadah kurban—papar Jalaludin Rakhmat (1996)—mencerminkan pesan Islam: Anda mendekatkan saudara-saudara Anda yang kekurangan. Dengan berkurban berarti kita dekat dengan mereka yang fakir. Bila Anda memiliki kenikmatan, Anda disuruh berbagi kenikmatan itu dengan orang lain. Bila puasa, Anda merasakan lapar seperti orang miskin. Maka ibadah kurban mengajak mereka untuk merasakan kenyang seperti Anda. Dengan demikian, berkurban minimal memiliki dua makna, pertama, makna sosial, untuk membangun makna ini Rasulullah menegaskan dalam sebuah hadisnya., “…Barang siapa yang memiliki kesempatan rezeki untuk berkurban, kemudian ia tidak melakukannya, maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” Dengan ini, Nabi ingin mendidik umatnya agar memiliki kepekaan terhadap sesamanya. Dengan berkurban berarti kita telah menumbuhkan solidaritas sosial. Rasulullah mengajarkan kita untuk memiliki jiwa sosial. Pada setiap hari raya Idul Adha beliau membeli dua ekor domba yang gemuk, bertanduk, berbulu putih bersih, bagus fisiknya dan tidak cacat. Kemudian setelah salat dan khutbah beliau menyembelih seekor seraya berkata”…Ya Allah terimalah ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad. Lalu Nabi menyembelih seekor lagi dengan berkata:…Ya Allah terimalah ini dari umatku.” Rasulullah telah menyembelihkan seekor domba bagi umat Islam yang tidak mampu berkurban. Beginilah model Rasullullah memberikan suri tauladan bagi umatnya, yaitu agar memiliki Islam sosial bukan Islam individual. Hanya Simbol Makna yang kedua, bahwa apa yang dikurbankan tidak boleh menusia tetapi sifat kebinatangan yang ada dalam diri manusia, semacam rakus, ambisi yang tak terkendali, menindas, menyerang dan tidak mengenal hukum dan norma apapun (Shihab:1997: 415). Ismail, menurut Ali Syariati, sesungguhnya hanya simbol dari setiap sesuatu yang melemahkan imanmu, setiap sesuatu yang menghalangi “perjalananmu”, setiap sesuatu yang membuat engkau memikirkan kepentinganmu sendiri, setiap sesuatu yang membuat engkau tidak dapat mendengarkan perintah Allah dan menyatakan kebenaran, setiap sesuatu yang memaksa engkau untuk “melarikan diri”, setiap sesuatu yang membutakan matamu dan telingamu. Ismail hanya simbol dari seorang manusia, benda, pangkat, realita, kedudukan dan “ kelemahan dirimu” (1997:101-2). Semua sifat dan kelemahan inilah yang harus dikorbankan, yang harus disembelih dan ditiadakan. Ismail hanya simbol dari istrimu, pekerjaanmu, keahlianmu, kepuasan nafsu seksualmu, kekuasaanmu, dan lain sebagainya. Ismail hanya simbol dari setiap sesuatu yang merampas kekebasanmu dan menghalangimu, setiap sesuatu yang membuat engkau tidak dapat mendengar dan mengetahui kebenaran, setiap sesuatu yang menyebabkan engkau mengajukan alasan-alasan untuk menghindari tanggung jawab; setiap orang yang mendukung engkau untuk memperoleh dukunganmu di kemudian hari (op.cit.,h.120-1). Sifat-sifat demikian inilah yang harus ditiadakan, disembelih dan dijadikan korban demi mencapai kurban (kedekatan) diri kepada Allah Swt. Itu sebabnya Allah mengingatkan “Daging dan darahnya sekali-kali tidak dapat mencapai Allah; tetapi ketakwaanmulah yang dapat mencapainya (Qs.22:370). Selamat Hari Raya Idul Adha 1429 H.