Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin Kalimantan Selatan segera membangun laboratorium praktikum Pendidikan Al Quran sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengkaji dan memperdalam Kitab Suci umat Islam tersebut.
Rektor Unlam Prof HM Ruslan usai peletakan batu pertama pembangunan laboratorium di Kampus Unlam Banjarmssin oleh Gubernur Kalsel Rudy Ariffin, Selasa mengatakan, pembangunan laboratorium tersebut merupakan pembangunan yang didambakan sejak lama.
“Kami harapkan dengan terbangunnya laboratorium tersebut pendidikan Al Quran bisa lebih berkembang,” katanya, Selasa (6/12/2011). Apalagi di era globalisasi saat ini, masalah pendidikan karakter kembali mencuat karena mulai turunnya nilai-nilai karakter bangsa.
Ketua Pengembangan Mutu Pendidikan Unlam Suryansyah mengatakan, laboratorium tersebut juga dipersiapkan membantu pemerintah dalam menerapkan Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Baca tulis Al Quran. “Pemerintah telah mewajibkan baca tulis Al Quran masuk kurikulum sekolah, sehingga kita bertugas mempersiapkan tenaga pengajarnya,” katanya.
Dengan demikian, kata dia, program pelajaran Al Quran akan menjadi mata kuliah yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa PGSD untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan serta pemahaman terhadap kitab suci tersebut. Melalui pendidikan dan mata kuliah tersebut, kata dia, pemerintah tidak perlu lagi melakukan pelatihan atau pendidikan khusus Al Quran bagi para guru SD sebagai konsekuensi dari pemberlakuan Perda tersebut.
Peletakan batu pertama pembangunan laboratorium tersebut dilakukan Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin. Menurut Rudy, pihaknya akan terus membantu pembangunan dan operasional Unlam melalui dana APBD. “Saya, istri saya Hayatun Fardah serta dua anak saya merupakan Alumni Unlam, jadi kami akan terus mendukung pengembangan kampus ini,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur mengatakan mulai tahun ajaran 2010 baca tulis Al Quran menjadi salah satu materi wajib bagi seluruh sekolah di daerah ini. Hal itu berdasarkan Peraturan daerah (Perda) nomor 3 tentang Wajib belajar Al Quran di sekolah umum mulai tahun ajaran 2010-2011. Menurut Gubernur, penerapan Perda Baca Tulis Al Quran tersebut sebagai salah satu upaya strategis pemerintah daerah (Pemda) dalam mendorong terwujudnya generasi Qurani.
“Saya ingin generasi muda Kalsel akan tumbuh menjadi generasi islami yang beriman, cerdas dan berakhlak mulia,” katanya.
Dengan adanya perda tersebut, kata dia, pelajar bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempelajari kandungan Al Quran dan menjadikan kitab suci tersebut menjadi sumber ilmu dan pedoman hidup.
Rudy mengatakan, dengan tercetaknya generasi yang cinta Al Quran diharapkan akan muncul masyarakat yang religius, yang mempunyai akhlak mulia, dan kokoh kepribadiannya.
Apalagi, menghadapi arus globalisasi dimana beragam budaya dari luar tumbuh dan berkembang tanpa ada yang mampu menghalangi dan melarangnya, sehingga satu-satunya upaya yang bisa dilakukan adalah membentengi generasi muda dengan akhlak mulia dan kekuatan agama serta keyakinan.