Ahlan wa Sahlan, Selamat datang di blog sederhana kami, semoga bermanfaat.

Jama'ah Penuh Berkah

Tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan. Kadar tsiqah antara qiyadah dan jundiyah menjadi penentu bagi sejauh mana kekuatan sistem jamaah, kemantapan langkah-langkahnya, keberhasilan dalam mewujudkan tujuan-tujuannya, dan kemampuannya dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan.

Bekerja Untuk Ummat

Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (9:105)

Inilah Jalan Kami

Katakanlah: Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik. (12:108)

Musyawarah Kecamatan Badko TPA Jatinom

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan ia seperti bangunan yang tersusun kokoh.

Kesungguhan Membangun Peradaban

Semua kesungguhan akan menjumpai hasilnya. Ini bukan kata mutiara, namun itulah kenyataannya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang diusahakan dengan sepenuh kesungguhan.

5 November 2011

Google Siap Masuk Bisnis Kabel TV?


REPUBLIKA.CO.ID, KANSAS - Raksasa internet, Google Inc dikabarkan sedang menimbang kesiapan untuk terjun di bisnis TV kable. Layanan TV kabel Google ini bakal menggunakan jaringan fiber optic kecepatan tinggi.

Sebuah sumber yang tak disebut jatidirinya, dikutip Wall Street Journal, mengatakan layanan televisi kabel memungkinan juga bagi Google untuk menyediakan layanan video dan telepon. Meski belum ada penjelasan resmi dari Google, namun dengan menyediakan layanan tersebut, Google diperkirakan menjadi pesaing baru bagi penyedia TV kabel dan telepon dunia.

Spekulasi tentang kesiapan Google masuk bisnis televisi berbayar dan telekomunikasi itu muncul lantaran dinilai sebagai bagian dari ekspansi Google Fiber, sebuah eksperimen internet kecepatan tinggi di Kansas City. Google bahkan dikabarkan juga sudah berdiskusi dengan sejumlah channel seperti Walt Disney Co., Time Warner Inc., dan Discovery Communication Inc.

Pihak Google sendiri menolak berkomentar soal spekulasi tersebut. Jurubicara ketiga pemilik channel tersebut juga tak mau berkomentar. September lalu, Google merekrut Jeremy Stern, mantan eksekutif sebuah TV kabel, yang dikabarkan menjadi tokoh utama masuknya Google ke bisnis TV kabel.

Mohammed Chechev, Si Indian Tzotzil yang Bangga Menjadi Muslim


REPUBLIKA.CO.ID, SAN CRISTOBAL - Dibesarkan sebagai penganut Kristen, Manuel Gomez, yang merupakan keturunan Indian Tzotzil, etnis terhitung minoritas di Mesksiko. Status minoritasnya kian menjadi saat Manuel Gomez memutuskan untuk memeluk Islam.

"Saya Muslim, Saya akhirnya tahu kebenaran. Saya shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan dan pergi haji," ungkap Gomez, yang selanjutnya berganti nama menjadi Mohammed Chechev. Dia menetap di Chiapas, sebuah kota yang penduduknya beragama Kristen Protestan. Di kota itu, ia berbagi atap bersama 19 warga Chiapas. Ia bekerja menjual sayuran. Menurut antropolog Gaspar Morquecho, ada semacam tren baru dikalangan keturunan Maya ini. Semasa penjajahan Spanyol, sekitar 300.000 jiwa populasi Indian Tzotzil terpaksa memeluk Katolik pada abad ke-16. Lalu di masa kemerdekaan, kedatangan komunitas Marabutin dari Spanyol membuat sebagian kecil komunitas itu menjadi Muslim. "Memang jumlahnya tidak banyak," kata Gaspar seperti dikutip AFP, Jum'at (4/11). Mohammed memiliki keluarga kecil. Ia mempunyai istri bernama Juana (berganti nama menjadi Noora) dan anak angkatnya Pascuala (berganti nama menjadi Sharifa). Noora adalah putri dari kepala adat berlatar belakang Protestan yang diusir dari San Juan Chamula, kota terdekat dengan mayoritas penduduk beragama katolik. "Di Chamula, tidak beragama Katolik sebuah kejahatan. Mereka akan marah saat tahu ada warga Chamula yang beragama Protestan, tidak minum alkohol,dan menjadi pebisnis sukses," kata Susana Hernandez, warga lokal San Cristobal. Mohammed lalu mengikuti jejak seorang pemimpin adat, Domingo Lopes, seorang pendeta Advent yang selanjutnya memeluk Islam. Menurut catatan sejarah, Islam diperkenalkan oleh komunitas Marabutin yang bermigrasi ke Meksiko setelah terusir dari Spanyol pada tahun 1993. Komunitas Marabutin merupakan keturunan dari kekalifahan Islam di Spanyol. Beberapa langkah dari rumah Chechev, terlihat bangunan sebuah madrasah, dan Masjid. Bangunan-bangunan itu merupakan sumbangan dari Kelompok Marabutin. Mohammed yang berbicara dialek Tzotzil tidak dapat membaca atau menulis dalam bahasa Spanyol. Namun, ia akhirnya fasih belajar doa-doa dalam bahasa Arab hanya dalam beberapa bulan. "Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis. Saya tidak dapat membaca, tapi saya bisa melafalkan ayat suci Alquran. Ini sebuah keajaiban," ujarnya. Mohammed paham soal hadits Nabi, terutama saat ia pergi haji tahun 1998, dengan bantuan mubaglih dari komunitas Marabutin, Amir Mustapha (Aureliano). "Aureliano mengatakan kepada saya, jika kita seorang Muslim, kami harus mengunjungi rumah Allah. Di sana, kami berpakaian putih lalu ada yang berkulit putih, hitam, atau cokelat, tapi itu tidak masalah. Kami semua sama, "katanya. "Ketika saya pergi ke sana, saya merasa bangga menjadi Islam," ungkapnya terharu. Meksiko adalah negara dengan 83 persen penduduknya memeluk agama Katolik. Tetapi di negara bagian Chiapas, dengan populasi sekitar 4,5 juta jiwa, Katolik merupakan minoritas. Aurelanio Perez, seorang Spanyol yang beralih menjadi Muslim dikenal sebagai Amir Mustapha, mendirikan komunitas Marabutin di Chiapas. Ia pulalah yang mengeliatkan syiar Islam dikalangan Indian Tzotzils.

Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari

3 November 2011

Malaysia Pantau Pembangunan Venue SEA Games


VIVAnews - SEA Games XXVI yang akan digelar di Jakarta dan Palembang pada 11-22 November 2011 mendapat banyak tantangan. Selain karena tersendatnya pembangunan venue pertandingan, masalah korupsi juga menghantui pesta olahraga ini.

Malaysia, sebagai satu dari 11 peserta SEA Game, terus memantau perkembangan ini. "Saya selalu mengikuti perkembangannya, terutama penyelesaian venue, fasilitas, dan persiapan lewat (pemberitaan) media dan teman-temannya saya di Indonesia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek dilansir dari Bernama, Rabu malam, 2 November 2011.

Hingga saat ini, selain masalah venue, fasilitas pertandingan juga belum terpenuhi. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memastikan hingga kini ada tiga cabang yang belum menerima peralatan, yakni balap sepeda, dayung, dan panahan.

Sedangkan di cabang gulat, sesudah tertunda tiga pekan akhirnya ujicoba dilaksanakan di Gedung Graha Serba Guna Pemprov Sumatera Selatan, Jakabaring, Palembang. Namun, ujicoba yang melibatkan 17 pegulat ini terpaksa menggunakan matras bekas Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004.

Di cabang dayung, uji coba malah baru akan digelar dua hari sebelum upacara pembukaan SEA Games 2011 di Danau Cipule Desa Mulyasari Kecamatan Ciampel, Karawang.

3 Pesawat Siap Halau Hujan Saat SEA Games


VIVAnews -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiapkan tiga buah pesawat dan mobile radar untuk memantau gerakan awan di Palembang, khususnya di kompleks Stasion Jakabaring. "Karena sudah menganalisis berbagai perubahan cuaca, potensi pengendalian hujan selama pertandingan olahraga berlangsung bisa dilakukan," jelas Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT, Samsul Bahri di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu 2 November 2011. Meski gangguan nonteknis akibat musim hujan mengancam, namun panitia pelaksanaan SEA Games sudah mengantisipasinya dengan membuat rekayasa cuaca. "Kami sudah persiapkan semua peralatan sehingga hujan di area Jakabaring bisa dihalau," jelasnya. Pencegahan hujan dilakukan sejak 24 Oktober sampai 25 November di sekitar langit kompleks Stadion Jakabaring. Caranya, dengan menembakkan zat garam ke awan yang berpotensi menjadi hujan dan menggiringnya agar jatuh di luar lokasi. "Kami melakukan ini atas permintaan panitia pelaksana dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan," tuturnya. Pemberian pelayanan teknologi mengontrol cuaca ini merupakan bentuk pengabdian teknologi kepada bangsa dan negara. Samsul mengaku tidak belum ada permintaan khusus dari Pemerintah DKI Jakarta untuk melakukan rekayasa teknologi untuk menghalau hujan seperti di Palembang. "Untuk di Palembang kami sudah diajak berkoordinasi sejak lama dan dipersiapkan secara matang. Tapi, tidak untuk di Jakarta," beber Samsul. Samsul mengingatkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar meniru langkah Pemprov Sumatera Selatan dengan mengadakan rekayasa teknologi pengendali hujan. Pasalnya, berdasarkan analisis cuaca yang dilakukan BMKG, selama dua pekan ke depan terjadi peningkatan curah hujan. "Lebih baik DKI meniru langkah Palembang sebab ini mempertaruhkan nama baik bangsa. Jangan sampai terjadi hujan yang mengganggu jadwal olahraga," saran Samsul.

Sejarah Islam di Rantau Nusantara Harus Diluruskan




Hidayatullah.com--Buku-buku sejarah tentang Islam dan Melayu yang dominan saat ini harus dibenahi. Seperti kebanyakan pandangan sejarawan yang mengatakan bahwa Islam tidak meresap ke dalam jati diri masyarakat Melayu Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Dr Adian Husaini dalam acara bedah buku Historical Fact and Fiction di Gedung Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, hari Rabu (2/11/2011) kemarin.

Menurut Ketua Program Studi Pendidikan Islam—Program Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor ini, selama ini, suara miring islamisasi di Nusantara banyak dilakukan oleh kalangan orientalis.

“Dikatakan, Nusantara mundur dikarenakan dihancurkan oleh Islam, setelah mengalami kejayaan pada masa kerajaan Hindu-Budha”, jelas Adian A pada acara bedah buku karya terbaru Prof.Dr.Syed M.Naquib al-Attas ini.

Pandangan ini, tidak lain merupakan framework orientalis dalam menganalisis sejarah Islam di Nusantara.

Menurut Dr.Hamid Fahmy Zarkasyi,M.Phil yang juga pemateri pada bedah buku tersebut mengatakan, kesalahan sejarawan orientalis adalah, mereka hanya melakukan penelitian empiris dan asumsi dasar yang digunakan adalah asumsi yang tidak berdasar agama sama sekali.

Suara-suara miring tentang Islamisasi Nusantara telah ada sejak era penjajahan Belanda. Salah satu keberhasilan usaha penjajah dan orientalis adalah meskipun Indonesia mayoritas Muslim, akan tetapi simbol-simbol Negara dan simbol sejarah jauh dari warna Islam.

Adian mencontohkan, keberadaan masjid-masjid bersejarah dan pondok pesantren tidak dianggap penting ketimbang candi. Anak-anak sekolah lebih mengenal dan membanggakan Gajah Mada dari pada Raden Patah dan Wali Songo. Sehingga timbul pemikiran bahwa peradaban candi yang hindu merupakan jati diri bangsa Melayu. Sedangkan wajah Islam sebenarnya justru ditutupi.

Buku Historical Fact and Fiction karya al-Attas ini berusaha menepis fakta-fakta fiktif tersebut.


Menurut pakar filsafat sejarah ini, pengislaman Nusantara telah disiapkan bertahun-tahun, dilakukan secara sistematis, terencana, konsisten dan dilakukan para ulama’ yang hebat. Jadi, kata Adian Husaini, islamisasi Nusantara tersebut bukan asal-asalan.

Mereka memang sengaja datang ke rantau Nusantara untuk menyebarkan Islam. Karenanya, buku ini juga menepis anggapan bahwa pengisalaman Nusantara bukan dilakukan oleh pedagang, sufi atau kaum Syi’ah. Tapi mereka adalah d’ai yang sengaja diutus resmi untuk menyebarkan Islam, ujar Adian.

Dalam buku tersebut juga diungkapkan sebuah hikayat yang menyebut bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7. Dan kuat dugaan penyebaran itu atas perintah sahabat generasi awal.

Salah satu hal penting dalam buku ini menurut Dr. Hamid adalah framework studi sejarah Islam.

“Yang ditawarkan al-Attas dalam buku tersebut adalah seorang sejarawan harus tahu dengan teliti agama yang diteliti, tidak seperti orientalis yang tahu Islam secara parsial. Selain itu sejarawan harus paham simbol-simbol agama, bahasa yang digunakan da’i mencerminkan worldview,” jelas Hamid.

Berkaitan dengan bahasa, al-Attas dengan tegas mengatakan bahwa bahasa Melayu menjadi bahasa pengantar dalam dakwah. Islamisasi itu melalui bahasa Melayu. Kosa kata kunci dalam Islam dimasukkan ke dalam bahasa Melayu.

“Makanya, banyak sekali istilah-istilah bahasa melayu dan Indonesia yang diserap dari bahasa Arab,” tambah Hamid.

Menurutnya ini bukan tanpa sengaja. Akan tetapi memang pandangan hidup bangsa Nusantara itu telah menjadi Islam melalui bahasa melayu.

“Inilah yang disebut islamisasi worldview,” pungkasnya. Sehingga peradaban Nusanatara pada era penyebaran Islam adalah peradaban Islam yang bercorak melayu.

Berdasarkan hal tersebut, menurut Adian, al-Attas dalam buku tersebut sesungguhnya mengaskan bahwa bahasa Melayu dan Islam itu menjadi faktor pemersatu Nusantara, bukan Gajah Mada yang selama ini dipahami dalam buku-buku sejarah.

31 Oktober 2011

Setelah Membaca Alquran Dua Kali dan Lakukan Pencarian, Glyn Memutuskan Bersyahadat


REPUBLIKA.CO.ID, Glyn Maclean menjadi muslim dengan jalan yang berbeda dari mualaf lain. Ketika itu tahun 1970, sedang era musim perang dingin. Kehancuran massal seperti tinggal menunggu waktu akibat ancaman bom nuklir. Isu komunisme juga menjadi bahasan. Hal ini hampir melanda di seluruh dunia termasuk Selandia Baru.

Di tahun 1990an, saat isu komunisme sedikit mereda, ia mendapatkan informasi mengenai Islam sebagai penyeimbang. “Di sekolah, dulu kami mempelajari revolusi Cina. Kita bisa mengakses Marx, Linen, tapi tak ada informasi tentang Islam yang bisa diakses,” ujarnya. Ia hanya mendapatkan Islam hanya sebagai sebuah informasi tapi tak bisa mempelajarinya. Cukup sulit untuk mendapatkan informasi mengenai Islam saat itu. Ia mengambul keputusan untuk mempelajari Islam langsung dari sumbernya. Ia kemudian mulai membaca Alquran. Sayang, ia belum berhasil mendapatkan terjemahannya. Tak ada satu pun perpusatakaaan atau toko buku yang bisa menyediakan terjemahan Alquran untuknya. Ia sempat mengingat di salah satu tempat di Jalan Daniel, New Town terdapat Pusat Studi Islam Wellington. Ia yakin orang disana pasti bisa meminjamkannya. Tapi ia merasa ragu untuk mendatangi tempat itu. “Aku tak tahu bagaimana harus bersikap. Aku tahu bagaiamana bersikap ketika berada di gereja atau pemakaman. Tapi aku sama sekali tak tahu bagaimana bersikap dengan komunitas muslim,” katanya. Ia mengurungkan niat itu, lalu memesan terjemahan Alquran melalui amazon.net. Ia benar-benar terkejut ketika membaca Alquran. Baginya, seperti membaca semua cerita yang dulu pernah diceritakan ketika masih anak-anak. Ada Adam, Ibrahim, Hud, Isa dan Maria. “Semua hal yang menjadi nilai-nilai pendidikan agama ketika aku masih kecil,” ujarnya. Alquran seperti menjawab semua kekhawatirannya tentang semua yang pernah saya ia pelajari di gereja dan sekolah Minggu. Ia menemukan fakta bahwa Yesus (Isa ) adalah manusia biasa. Namun ia seorang nabi yang luar biasa, dan sama sekali berbeda dengan konsep trinitas yang selama ini ia pahami. Campur aduk perasaan Glyn ketika membaca Alquran. Ia merasa terkejut sekaligus malu. Ia malu karena ketidaktahuannya. "Kenyataan bahwa kami ternyata berbicara pada Tuhan yang sama. Saya terus membaca sampai pada akhirnya saya menyadari bahwa apa yang saya baca adalah kebenaran," ungkapnya. Ia tak bisa menjelaskan dengan kata-kata apa yang ia rasakan. “Saya merasakan kebenaran dalam arti yang paling dalam,” begitu komentarnya. Ia mengulang membaca Alquran. Setelah membaca yang kedua kalinya, ia memutuskan untuk melakukan cukup banyak penelitian melalui internet bagaimana menjadi seorang muslim. Apa yang harus dilakukan dan bagaimana perilaku umum umat muslim. Ia mulai mencari tahu bagaimana Islam. Sempat ia menamukan artikel dalam bahasa Arab yang sama sekali tak ie ketahui artinya. Tapi apa pun itu ia berkeyakinan tak perlu terburu-buru untuk memutuskan masuk Islam. “Masuk Islam harus benar-benar sesuai dengan keyakinan dan kemantapan hati,” ujarnya. Akhirnya, setelah mendapatkan banyak informasi dan juga kemantapan tersebut, Glyn memutuskan masuk Islam pada Oktober 2000.

Taujih Ruhiyah Aktivis Dakwah dan Harakah:Keikhlasan Aktivis Dakwah

Bismillahirrohmaanirrohim

Ihwah Fillah,

Ikhlas merupakan kekuatan iman, pengendali jiwa yang mendorong seseorang untuk menyingkirkan kepentingan pribadi dan menjauhkan keinginan-keinginan materi sehingga tujuan amaliyahnya semata-mata hanya mengharapkan ridha Allah swt. Segala macam amalan yang telah engkau lakukan akan sia-sia manakala tanpa disertai rasa ikhlas. Bagi seorang aktivis dakwah, rasa ikhlas akan melindungi dirinya dari godaan-godaan dan tipu daya syaitan dan perasaan terbebani dalam menjalankan tugas dakwah yang mulia ini.

Allah swt. berfirman:

Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada Allah (dengan) mengikhlaskan agama karena-Nya serta jauh dari kesesatan… (QS. Al Bayyinah : 5)

… maka barangsiapa yakin sepenuhnya akan perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah ia beramal dengan amal shalih dan janganlah ia mempersekutukan dengan siapapun dalam beribadah kepada Rabbnya. (QS. Al Kahfi : 110)

Dan mereka memberi makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makan kepadamu hanyalah mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih (QS. Al Insaan : 8-9)

Dari Amirul Mukminin Abu Hafs Umar bin Khatab berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,Sesungguhnya segala perbuatan bergantung pada niatnya, dan bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan. Barang siapa yang berhijrah menuju (ridha) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrah karena dunia (harta atau kemegahan dunia), atau karena wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya Allah Azza Wa Jala tidak menerima amal melainkan amal yang ikhlas dan tertuju pada satu arah (yaitu keridhaan-Nya). (HR. Imam Daud dan Imam Nasa’i).

Muadz bin Jabbal meriwayatkan ketika beliau diutus oleh Rasulullah saw. ke Yaman, “Ya Rasulullah, berilah pesan kepadaku”. Lalu Rasulullah saw. bersabda kepadanya,

Ikhlaskanlah agamamu, niscaya amal yang sedikit pun mencukupimu.

Indikasi Ikhlas

Seperti kita ketahui bahwa syarat diterimanya ibadah ada dua: amalan yang dikerjakan sesuai tuntunan syariat dan amalan tersebut dikerjakan karena mengharap ridha Allah (ikhlas). Kedua syarat tersebut wajib terpenuhi. Suatu amalan yang ditunaikan tanpa sesuai syariat, maka amalan tersebut akan tertolak di mata Allah walaupun berniatkan mengharap ridho dari Allah swt. Amalan yang dilaksanakan tanpa niat kepada Allah, akan mutlak tertolak di hadapan Allah walaupun syariat telah terpenuhi.

Seorang aktivis dakwah hendaklah selalu bermuhasabah terhadap amalan-amalan yang telah dilaksanakan. Apakah dakwah yang diemban dalam rangka menjemput ridha Allah swt. atau untuk mendapatkan popularitas semata di mata masyarakat atau ucapan terima kasih?

Seorang aktivis dakwah hendaklah selalu berdoa kepada Allah agar ditetapkan hatinya untuk beramal ikhlas dan berjalan sesuai dengan syariat-Nya. Jika amalan yang dikerjakan berbenturan dengan syariat, maka hendaklah ia bertaubat kepada Allah Azza Wa Jalla. Jika tidak, maka adzab Allah lah yang akan dia dapat serta amalan-amalan yang dikerjakan akan lenyap sia-sia.

Menggapai Keikhlasan

Ketahuilah wahai aktivis dakwah, ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menggapai keikhalasan:

  1. hendaklah amalan-amalan yang dikerjakan semata-mata hanya mengharapkan ridha Allah swt.
  2. setiap aktivitas, amal perjuangan, dan kehidupan sehari-hari harus sesuai dengan tuntunan syariat Allah swt.
  3. senantiasa bermuhasabah diri akan niat dalam beramal.
  4. senantiasa waspada terhadap tipu daya syetan yang selalu ingin menghancurkan keimanan kita melewati sifat riya.

Kepribadian tersebut harus ada pada diri seorang aktivis dakwah. Itulah yang harus engkau tampilkan di tengah-tengah masyarakat dengan penuh izzah. Tugas seorang aktivis dakwah adalah melaksanakan tugas dakwah dengan istiqomah. Kita harus tetap yakin bahwa kelak Allah swt. akan menurunkan rahmat-Nya kepada masyarakat berupa terpimpinnya mereka dalam syariat Allah, menerima dakwah ini, dan menjalankan perintah Allah tanpa rasa paksaan dari dalam diri mereka. Sungguh, dakwah yang dilaksanakan dengan ikhlas dan tawadhu akan diterima dalam hati masyarakat.

Wahai para aktivis dakwah, ingatlah kisah di bawah ini

Dahulu hiduplah seorang ahli ibadah. Ia telah puluhan tahun beribadah kepada Allah dengan rasa ikhlas dan tawadhu. Suatu ketika, datanglah seorang pemuda yang memberitahukan kepadanya bahwa masyarakat di kampungnya telah mengkeramatkan sebuah pohon bahkan sampai menyembahnya. Mendengar hal tersebut, sang ahli ibadah merasa berkewajiban untuk memberantas kemungkaran yang mereka lakukan. Segeralah sang ahli ibadah mengambil kapak untuk menghancurkan pohon tersebut.

Di tengah perjalanan, sang ahli ibadah dihadang oleh syetan yang telah menjelma menjadi seorang kakek tua. Sang kakek berkata,

“Hendak kemana, wahai orang yang dirahmati Allah?”

“Aku hendak menebang pohon yang disembah banyak orang tersebut.” jawab sang ahli ibadah dengan polosnya.

“Apa urusanmu dengan pohon itu? Sesungguhnya Anda telah meninggalkan kesibukan ibadah kepada Allah dan bukankah urusan ini bukan tugas Anda?” ungkap sang kakek. Merasa dihalangi, sang ahli ibadahpun menjawab,

“Tidak! Tugas ini adalah ibadahku juga.”

Akhirnya terjadilah perkelahian antara sang kakek dan ahli ibadah. Kemengan diraih oleh ahli ibadah. Tubuh kakek terkapar di tanah dan dibelenggu oleh ahli ibadah. Kemudian, si kakek tersebut berkata,

“Tolong lepaskan aku. Aku ingin menyampaikan sesuatu.” Maka dilepaslah sang kakek dan berkatalah ia,

“Mengapa Anda melakukan ini? Sesungguhnya Allah telah membebaskan tugas ini dan tidak mewajibkannya untuk Anda, toh Anda sendiri tidak menyembah pohon tersebut. Lalu apa urusan Anda dengan orang lain. Bukankah Allah telah mengutus para nabi di seluruh negeri. Jika Dia berkehendak niscaya akan diangkatnya mereka untuk menghancurkan pohon tersebut.” Sang ahli ibadah tetap tegar seraya berkata,

“Bagaimanapun aku tetap berkewajiban untuk menebangnya!” Akhirnya terjadi perkelahian kedua di antar mereka dan pada akhirnya dimenangkan oleh sang ahli ibadah. Si kakek menyadari bahwa kemenangan ahli ibadah semata-mata karena sang ahli ibadah memiliki senjata yang ampuh, yaitu keikhalasan. Akhirnya ia berpikir untuk membengkokkan niatan dari sang ahli ibadah.

“Sebenarnya aku merasa kasihan terhadap dirimu yang direndahkan oleh rekan-rekanmu karena kemiskinanmu. Bukankah dengan harta, engkau akan mendapatkan kedudukan di hadapan masyarakat? Dengan harta pula, engkau dapat menyantuni fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan.” kata kakek.

“Benar juga apa yang engkau katakan.” jawab sang ahli ibadah yang telah goyah hatinya. Akhirnya ia pulang dengan hasil negoisasi dengan kakek bahwa sang ahli ibadah akan mendapatkan uang 2 dirham setiap hari dari si kakek sebagai imbalan mengurungkan niatnya untuk menebang pohon tersebut.

Setan tetaplah setan. Hari-hari yang lalu, ia tetap memberi uang namun sekarang tak sepeser pun sang ahli ibadah mendapatkan uang. Dengan perasaan jengkel dan marah, sang ahli ibadah pergi ke pohon tersebut untuk menumbangkan kembali pohon syirik tersebut.

Di tengah jalan iblis kembali menyerupai kakek-kakek dan kembali menghadang. Perkelahian terjadi kembali namun sang ahli ibadah kalah dan kalah lagi dengan mudahnya. Sang ahli ibadah pun berkata,

“Mengapa aku kalah sekarang, padahal dahulu begitu mudahnya aku mengalahkanmu?”

“Ketahuilah bahwa tempo hari engkau marah dan berniat menghancurkan pohon keramat semata-mata karena mengharapkan ridha Allah, maka dengan mudah kau mengalahkanku. Namun, pada hari ini engkau marah karena harta, maka dengan mudah aku mengalahkanmu.”

Tidak ada alasan pada diri kita untuk tidak menanamkan rasa ikhlas. Hindarilah perbuatan-perbuatan yang dapat menjerumuskan kita ke jurang kenistaan. Janganlah mudah terpesona dan tersanjung dengan pujian dan sanjungan karena terkadang hal tersebut membawa kita kepada sifat riya dan angkuh.

Begitulah seorang aktivis yang senantiasa menghendaki dakwah Islamiyah tersebuar luas dan menghendaki Islam tampil mulia dan cemerlang, sehingga umat Islam memiliki harga diri dan menjadi umat yang diperhitungkan, merasakan kebahagiaan dan mendapatkan rahmat serta pertolongan Allah yang Maha Rahman.

wallahu’alam bishshowwab

FIFA Tidak Mau Intervensi Kisruh PSSI


FIFA / Daylife
FIFA / Daylife
JAKARTA – FIFA akhirnya mengeluarkan pernyataan sikap terkait kisruh di tubuh PSSI. Organisasi sepakbola tertinggi di dunia itu menilai kisruh yang saat ini melanda PSSI adalah persoalan internal, dan mereka tidak akan melakukan intervensi.

Sikap FIFA itu tertuang dalam surat yang disampaikan kepada Sekjen PSSI Tri Goestoro kemarin untuk menjawab surat aduan yang dilayangkan salah satu anggota Komite Eksekutif La Nyalla Matalitti kepada FIFA.

La Nyala sebelumnya mengadukan beberapa persoalan salah satunya adalah mengenai format kompetisi dengan 24 klub yang menurutnya menyalahi statuta PSSI.

Berikut isi surat FIFA yang ditandatangani Jerome Valcke (Secretary General FIFA) dan diketahui Alex Soosay (Secretary General AFC):

Kepada Tri Goestoro (Sekjen PSSI)

Merujuk pada laporan tanggal 14 Oktober 2011 di mana anggota Komite Ekskutif PSSI keberatan terhadap keputusan yang diambil Komite Eksekutif PSSI pada 21 September 2011. FIFA dan AFC berpendapat bahwa masalah ini adalah masalah internal dan sebagai konsekuensinya, kami tidak akan mengintervensi.

Kami menginformasikan kepada Anda bahwa masalah ini bisa diselesaikan sesuai dengan pasal 69 Statuta FIFA atau melalui Kongres PSSI, yang tentu saja merupakan badan tertinggi asosiasi.

Untuk diperhatikan, ini merupakan informasi secara umum dan tidak memiliki tendensi apapun berkaitan dengan keputusan-keputusan yang diambil di masa yang akan datang. FIFA dan AFC berharap semua keputusan yang diambil Komite Ekskutif PSSI tetap sesuai dengan Statuta PSSI.

Terakhir, kami berharap untuk terus mendapat informasi mengenai perkembangan masalah ini.

Surat dari FIFA ini sendiri merupakan respons organisasi sepabola dunia tersebut terhadap surat aduan yang dilayangkan Anggota Komite Eksekutif La Nyalla Matalitti. Pada 14 Oktober lalu, La Nyalla melayangkan surat berisi aduan ke FIFA.

Dalam surat tersebut, La Nyalla mengadukan sejumlah persoalan yang saat ini terjadi di tubuh PSSI. Perihal masalah yang diadukan La Nyalla terkait ditetapkannya 24 klub sebagai peserta kompetisi Indonesian Premier League yang dianggap menyalahi statuta dan Kongres Bali. La Nyalla juga menyoroti PT Liga Prima Sportindo yang dianggap tak sah menjadi operator kompetisi.

(fit)

Persipura Persembahkan Piala SCTV untuk Rakyat Papua


  • Para pemain Persipura merayakan kemenangan sekaligus juara SCTV Cup, usai menahan imbang Pelita, 3-3, di stadion Manahan, Minggu (30/10).
Dok. Timlo.Net/aryo
Para pemain Persipura merayakan kemenangan sekaligus juara SCTV Cup, usai menahan imbang Pelita, 3-3, di stadion Manahan, Minggu (30/10).

Solo – Persipura Jayapura akhirnya keluar sebagai juara turnamen SCTV Cup 2011 usai menahakan imbang Pelita Jaya dengan skor 3-3, di Stadion Manahan, Minggu (30/10) malam. Boaz Salossa mencetak hattrick dalam laga ini, sekaligus membawa Mutiara Hitam sebagai kampiun. Anak asuh Jacksen F Tiago pun pulang ke Bumi Cenderawasih dengan membawa piala untuk rakyat Papua.

Meski Persipura hanya bermain imbang, perolehan nilainya tak bakal dikerjar oleh Pelita yang berada di bawahnya. Persipura keluar sebagai juara dengan mengoleksi nilai 7, sementara Pelita mengantongi 5 poin atau terpaut 2 angka dari Persipura.

Duel kedua tim terasa begitu sengit, terbukti enam gol tercipta selama 90 menit. Jual beli gol pun juga datang silih berganti. Laga baru berjalan 10 menit, Persipura dikejutkan oleh gol Safee Sali. Pemain asal Malaysia ini berhasil menggetarkan gawang Yoo Jae Hoon usai menerima umpan silang dari Greg Nwokollo. Pada menit 32, giliran Greg Nwokollo yang mencatatakna namanya di papan skor, sekaligus membawa keunggulan timnya menjadi 0-2. Boaz Salossa memperkecil kedudukan menjadi 1-2 pada menit 36 usai memanfaatkan kesalahan lini belakang Pelita. Babak pertama pun berakhir 1-2.

Boaz Salossa kembali sukses menjebol gawang Sasa Radivojevic pada menit 56, dan membawa timnya menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Akan tetapi Greg Nwokolo kembali berhasil menjadi momok bagi lini belakang Persipura. Pemain yang telah dipanggil Wim Rijsbergen di Timnas ini mengoyak jala gawang Persipura di menit 65.

Beruntung Persipura memiliki pemain potensial sekelas Boaz Salossa, pemain bernomor punggung 86 ini mencetak hattrick dan membawa timnya kembali menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Nasib sial juga menimpa Pelita Jaya, ketika Andesi Prabowo harus diusir lapangan akibat tacklenya yang buruk. Hingga laga bubar, kedudukan 3-3 bagi kedua tim tak berubah. Hasil tersebut otomatis membawa Persipura sukses menggondol Piala dalam rangka perayaan HUT Persis Solo yang 88 itu.

Usai pertandingan, pelatih Persipura Jacksen F Tiago mengaku senang dengan hasil yang dicapai anak buahnya. Dirinya juga berharap piala yang dibawanya pulang dapat mengobati kondisi masyarakat Papua saat ini. “Luar biasa, anak-anak mampu bangkit meski harus tertinggal dua kali. Semoga kemenangan ini bisa menjadi kado spesial bagi rakyat Papua,” ungkapnya usai pertandingan.

Soal Pungutan, Dinas Pendidikan Klaten Menyerah

Pungutan uang Rp 300.000/ orang bagi guru-guru tetap sekolah swasta atau yayasan yang akan mengajukan ­tunjangan sertifikasi (Inpassing) ke pemerintah pusat tak diketahui Dinas Pendidikan. Pasalnya dinas tidak menangani lang­sung proses pemberkasan para guru tersebut ke Ditjen Pening­katan Mutu Pen­didikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK).

Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Drs Sunardi MM menjelaskan dinas memang mengetahui ada program itu yang diper­untukkan bagi guru-guru swasta dan yayasan. ”Dinas hanya memfasilitasi sebab ada tim sen­diri dari para guru,” katanya, Minggu (9/10).

Dikatakannya, pemberkasan itu diajukan sendiri oleh para guru ke tim pekan lalu. Pemberkasan itu nanti­nya akan dite­rus­kan ke pusat. Bagi yang lolos akan mendapatkan tunjangan profesi guru non-PNS. Besarannya sekitar Rp 1,5 juta/ bulan. Untuk mengi­kuti pember­kasan itu para guru harus memenuhi syarat tertentu yang ditetapkan pusat.

Namun soal adanya tarikan dana bagi para guru, Dinas tidak mengetahui. Penanganan pemberkasan itu dilakukan dari pusat dan langsung dikirim ke pusat tanpa melalui Dinas Pendidikan. Ada atau tidaknya pendanaan tidak diketahui sebab bisa jadi para guru itu memutuskan sebuah kesepakatan untuk memperlancar proses pemberkasan.

Dana Dikembalikan

Pungutan dana itu, menurut anggota Komisi IV DPRD Klaten Drs Sri Widodo, boleh saja tidak diketahui Dinas. Namun untuk pemberkasannya dia yakin Dinas mengetahui sebab berkaitan dengan dunia pendidikan. ”Jadi sekali pun dinas hanya fasilitator ada baiknya pro aktif mencari tahu. Sebab pasti ada rambu-rambunya,” ungkapnya.

Apalagi proses pemberkasan inpassing mirip dengan sertifikasi dan dananya pun dari pusat. Dengan fakta itu mestinya dinas mengetahui detail prosesnya. Apabila tarikan dana itu benar, kata dia, DPRD akan memanggil tim yang disebut-sebut.

Sebelumnya, ratusan guru sekolah tetap swasta/ yayasan yang menjadi peserta pemberkasan untuk memperoleh tunjangan profesi bukan guru PNS (Inpassing) resah. Pasalnya, mereka ditarik uang Rp 300.000 oleh panitia dengan alasan yang tidak jelas meski belum tentu lolos.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Klaten, HM Nurcholis Madjid bahkan dengan tegas meminta jika benar ada tarikan dana harus dikembalikan. ”Sudah guru swasta gajinya tidak tentu dan tidak PNS, ini malah ditarik uang,” tegasnya.

Logikanya, apabila dana itu dari pusat maka pemberkasan dibiayai negara. Tidak ada tarikan dana yang justru membebani guru sedangkan mereka belum jelas lolos atau tidak. ( Achmad Hussein / CN26 / JBSM )

Disalin dari: SUARA MERDEKA, 09 Oktober 2011

Sambut Hari Relawan Indonesia, 26 Desember 2011 PMI Kota Surakarta Rekrut 10.000 Relawan


Ketua PMI Kota Surakarta Susanto Cokro Sutarno (kanan) saat menerima kunjungan Menteri Sosial  Salim Segaf Al Jufri (dua dari kiri) didampingi Walikota Solo Joko Widodo (dua dari kanan), beberapa waktu silam

Ketua PMI Kota Surakarta Susanto Cokro Sutarno (kanan) saat menerima kunjungan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri (dua dari kiri) didampingi Walikota Solo Joko Widodo (dua dari kanan), beberapa waktu silam

Solo -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta kembali memberikan gebrakan baru dalam rangka menyambut Hari Relawan Indonesia yang jatuh tanggal 26 Desember mendatang. Tak kurang dari 10.000 relawan dikumpulkan untuk menyambut Hari Relawan tersebut. Acara bertajuk "10.000 relawan untuk kemanusiaan" rencananya digelar tanggal 26 Desember di Taman Balekambang Solo.

CP Tri Wuryanto, Humas PMI Kota Surakarta dalam rilis yang diterima Timlo.net, Senin (31/10) pagi, menyebutkan, PMI Kota Surakarta mengadakan perekrutan relawan PMI yang dibuka untuk umum. "Masyarakat yang ingin bergabung dengan PMI bisa mendaftarkan diri ke PMI Kota Surakarta. Diharapkan dengan seamkin banyaknya masyarakat yangbergabung dalam relawan PMI diharapkan kegiatan kegiatan kemanusiaan bisa lebih merata dan dirasakan manfaatnya bagi mereka yang membutuhkan," jelasnya.

Dalam melaksanakan kegiatan ini, PMI Kota Surakarta bukan tanpa alasan dan tujuan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para generasi muda Kota Surakarta pada khususnya dapat berperanserta dan berpartisipasi secara aktif untuk bergabung menjadi relawan PMI Kota Surakarta yang nantinya akan mendapat pembinaan dan pengarahan serta pembentukan suatu karakter manusia yang tanggap, terampil dan berkualitas dalam menanggapi berbagai bencana alam bahkan bencana sosial.

"Proses recruitment relawan ini terus dilakukan oleh PMI Kota Surakarta yang bermarkas di Jalan Kolonel Sutarto 58, Jebres, Surakarta. Daftarkan diri Anda segera," tambah CP Tri Wuryanto.

Alhamdulillah...Tujuh Wanita WNA Termasuk Satu Perawat Asal AS Jadi Mualaf di Riyadh


REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Tujuh wanita, termasuk seorang perawat berkebangsaan Amerika Serikat bersyahadat di Riyadh, Arab Saudi. Ketujuh mualaf baru ini menyatakan keislamannya di Gedung Dakwah, demikian Middle East News Agency melaporkan.

Pimpinan lembaga Dakwah Arab saudi menyatakan, para mualaf baru ini mempelajari Islam secara otodidak. Ia mencontohkan Carol asal AS, yang pertama kali mengenal Islam dari rekan sekerjanya. Wanita yang kemudian memutuskan menjadi perawat di sebuah rumah sakit di Riyadh ini kemudian makin tekun belajar Islam. Ia memilih nama Nesrin setelah berhijrah. Di Gedung Dakwah, satu persatu mualaf mengucap syahadat, disaksikan rekan dan Muslim lainnya. Tak ada yang harus mengulang, semua diucapkan secara lancar. Selain Carol, tiga dari ketujuh pekerja itu diketahui berasal dari Filipina, dua dari Srilanka, dan satu dari Etiopia. Mereka belakangan belajar Islam secara intensif bersama di bawah payung lembaga dakwah setempat. Sebelumnya, enam pekerja asing juga berislam pekan lalu. Lima di antaranya berasal dari Filipina, dan seorang dari Kenya.