REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi XI DPR RI Kemal Azis Stamboel meminta pemerintah tetap memperhatikan kualitas dalam upayanya mempercepat realisasi penyerapan anggaran tahun 2011. "Lambannya penyerapan anggaran tentunya berdampak pada tingkat pertumbuhan dan kualitasnya. Kalau penyerapan dan kualitas belanja pemerintah baik seharusnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2011 bisa diatas 6,5 persen," ujar dia.
DPR berharap ada peningkatan belanja pemerintah yang lebih baik di kuartal IV. Sehingga bisa mendorong pembangunan dan pertumbuhan lebih baik. Tetapi, ia menambahkan, upaya "kebut" anggaran di dua bulan terakhir yang biasa terjadi ini juga harus tetap memperhatikan kualitas dan jangan hanya asal menghabiskan anggaran.
Sebagaimana diketahui, menjelang akhir tahun 2011, surplus anggaran pemerintah berpotensi semakin besar karena realisasi penyerapan anggaran pemerintah belum maksimal. Diperkirakan dari anggaran belanja pemerintah pusat sebesar Rp717,9 triliun tahun ini, hanya 90 persen yang dapat diserap.
Oleh karena itu, pemerintah melalui Menteri Keuangan Agus Martowardojo kembali meminta kementerian/lembaga dan Pemda untuk merealisasikan pencairan anggaran tepat waktu. Sampai akhir September ini penyerapan anggaran pemerintah baru tercapai 54,4 persen dari target atau Rp717,9 triliun. Hal ini membuat APBN-P 2011 masih mengalami surplus Rp72 triliun.
"Yang lebih disayangkan lagi realisasi belanja modal lebih rendah dibawah 30 persen. Padahal penyerapan anggaran ini sangat penting untuk mendorong laju pembangunan ekonomi nasional,"ujarnya. Surplus anggaran yang nantinya menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) yang terlalu besar tentu tidak baik karena ada pembangunan infrastruktur yang seharusnya selesai menjadi terbengkalai.
Padahal setiap kemunduran realisasi pembangunan infrastruktur akan mengurangi daya dukung untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar