Ahlan wa Sahlan, Selamat datang di blog sederhana kami, semoga bermanfaat.

Jama'ah Penuh Berkah

Tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan. Kadar tsiqah antara qiyadah dan jundiyah menjadi penentu bagi sejauh mana kekuatan sistem jamaah, kemantapan langkah-langkahnya, keberhasilan dalam mewujudkan tujuan-tujuannya, dan kemampuannya dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan.

Bekerja Untuk Ummat

Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (9:105)

Inilah Jalan Kami

Katakanlah: Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik. (12:108)

Musyawarah Kecamatan Badko TPA Jatinom

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan ia seperti bangunan yang tersusun kokoh.

Kesungguhan Membangun Peradaban

Semua kesungguhan akan menjumpai hasilnya. Ini bukan kata mutiara, namun itulah kenyataannya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang diusahakan dengan sepenuh kesungguhan.

9 Desember 2011

Presiden Jerman: Islam Sudah Bagian dari Jerman


Pemerintah Jerman menginginkan agar hubungan kaum muslim negara itu dengan Indonesia semakin erat. Keinginan ini bukan tanpa alasan, mengingat Jerman sudah menjadikan Islam sebagai bagian dari Negara itu.

“Kami ingin lebih erat lagi antara kaum Muslim di Jerman dan Indonesia. Pada bulan Oktober saya berpidato menyampaikan Islam sudah bagian dari Jerman,” ujar Presiden Republik Federal Jerman, Christian Wulff saat memberikan keterangn pers bersama dengan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Kamis (1/12).

Menurutnya para ahli Islam di Jerman secara aktif memberikan pendidikan tentang Islam di negara itu. Sementara pemerintah menjaga hak untuk tetap memperoleh pendidikan.

“Kalau kita membantu agama di sana maka dunia akan semakin damai,” ujarnya.

Jerman juga memuji kehidupan beragama di Indonesia. Kebebasan dalam memilih agama di dalam negeri menjadi telah dalam pengembangan demokrasi. Namun, sayangnya pernyataan itu dikeluarkan saat di Jerman sendiri sedang ramai pembicaraan tentang larangan shalat bagi seorang siswa di sekolahnya.

Universitas Lambung Mangkurat Bangun Laboratorium Pendidikan Al Quran


Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin Kalimantan Selatan segera membangun laboratorium praktikum Pendidikan Al Quran sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengkaji dan memperdalam Kitab Suci umat Islam tersebut.

Rektor Unlam Prof HM Ruslan usai peletakan batu pertama pembangunan laboratorium di Kampus Unlam Banjarmssin oleh Gubernur Kalsel Rudy Ariffin, Selasa mengatakan, pembangunan laboratorium tersebut merupakan pembangunan yang didambakan sejak lama.

“Kami harapkan dengan terbangunnya laboratorium tersebut pendidikan Al Quran bisa lebih berkembang,” katanya, Selasa (6/12/2011). Apalagi di era globalisasi saat ini, masalah pendidikan karakter kembali mencuat karena mulai turunnya nilai-nilai karakter bangsa.

Ketua Pengembangan Mutu Pendidikan Unlam Suryansyah mengatakan, laboratorium tersebut juga dipersiapkan membantu pemerintah dalam menerapkan Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Baca tulis Al Quran. “Pemerintah telah mewajibkan baca tulis Al Quran masuk kurikulum sekolah, sehingga kita bertugas mempersiapkan tenaga pengajarnya,” katanya.

Dengan demikian, kata dia, program pelajaran Al Quran akan menjadi mata kuliah yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa PGSD untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan serta pemahaman terhadap kitab suci tersebut. Melalui pendidikan dan mata kuliah tersebut, kata dia, pemerintah tidak perlu lagi melakukan pelatihan atau pendidikan khusus Al Quran bagi para guru SD sebagai konsekuensi dari pemberlakuan Perda tersebut.

Peletakan batu pertama pembangunan laboratorium tersebut dilakukan Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin. Menurut Rudy, pihaknya akan terus membantu pembangunan dan operasional Unlam melalui dana APBD. “Saya, istri saya Hayatun Fardah serta dua anak saya merupakan Alumni Unlam, jadi kami akan terus mendukung pengembangan kampus ini,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur mengatakan mulai tahun ajaran 2010 baca tulis Al Quran menjadi salah satu materi wajib bagi seluruh sekolah di daerah ini. Hal itu berdasarkan Peraturan daerah (Perda) nomor 3 tentang Wajib belajar Al Quran di sekolah umum mulai tahun ajaran 2010-2011. Menurut Gubernur, penerapan Perda Baca Tulis Al Quran tersebut sebagai salah satu upaya strategis pemerintah daerah (Pemda) dalam mendorong terwujudnya generasi Qurani.

“Saya ingin generasi muda Kalsel akan tumbuh menjadi generasi islami yang beriman, cerdas dan berakhlak mulia,” katanya.

Dengan adanya perda tersebut, kata dia, pelajar bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempelajari kandungan Al Quran dan menjadikan kitab suci tersebut menjadi sumber ilmu dan pedoman hidup.

Rudy mengatakan, dengan tercetaknya generasi yang cinta Al Quran diharapkan akan muncul masyarakat yang religius, yang mempunyai akhlak mulia, dan kokoh kepribadiannya.

Apalagi, menghadapi arus globalisasi dimana beragam budaya dari luar tumbuh dan berkembang tanpa ada yang mampu menghalangi dan melarangnya, sehingga satu-satunya upaya yang bisa dilakukan adalah membentengi generasi muda dengan akhlak mulia dan kekuatan agama serta keyakinan.

8 Desember 2011

Wow...Tahun 2014, Berkendara Jakarta-Cirebon Sejam Saja!


REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA - Setelah menunggu hampir lima tahun, akhirnya pembangunan Tol Cikopo-Palimanan akan segera teralisasi. Kamis (8/12), Menteri Pekerja Umum Djoko Kirmanto, mencanangkan pembangunan jalan tol dengan panjang 116 kilometer tersebut.

Direktur PT Lintas Marga Sedaya, Muhammad Fadzil, mengatakan, pembangunan jalan tol ini akan langsung pekerjaannya setelah acara pencanangan ini. Tol Cikopo-Palimanan ini panjangnya mencapai 116 kilometer.

Sampai saat ini, kata Fadzil, pemerintah sudah mengakuisisi 93 persen lahan untuk kepentingan pembangunan proyek. Tujuh persen sisa lahan yang belum diakuisisi, sebagian besar terletak di Kabupaten Cirebon.

Jalan tol ini, akan mengurangi waktu tempuh serta biaya perjalanan. Rute Cikopo-Palimanan bisa ditempuh sekitar sejam. Padahal, waktu dari Jakarta menuju Cirebon melalui jalur pantura, bisa mencapai tiga jam. Itupun, dengan kondisi lalu lintas normal.

"Jalan tol ini direncanakan rampung 2014 mendatang," kata Fadzil.

Mantan Pemain Persipura Kecam PSSI


REPUBLIKA.CO.ID, BIAK - Mantan pemain Persipura Jayapura era 1970-an, Yohanes Mandosir, mengecam keras tindakan pengurus PSSI pimpinan Johar Arifin. Yohanes menuding PSSI sengaja menjegal skuad kebanggaan masyarakat Papua 'Mutiara Hitam' untuk tampil di ajang Liga Champions Asia 2012.

Yohanes mengajak kalangan pengurus Persipura Jayapura melakukan perlawanan hukum. Mereka juga mesti menyurati Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dan FIFA untuk menjelaskan pelanggaran hasil kongres dan statuta PSSI oleh Johar Arifin dan kawan-kawan.

"Tindakan pengurus PSSI pimpinan Johan Arifin Husein dan kawan-kawan dinilai tidak fair serta mengorbankan klub Persipura Jayapura karena menolak ikut kompetisi Liga Prima Indonesia dan memilih Indonesia Super League," katanya.

Yohanes menyebutkan tindak penjegalan skuad 'Mutiara Hitam' pada kompetisi sepakbola internasional sangat merusak harkat martabat masyarakat Papua yang nota bene juga warga negara bangsa Indonesia. Dia berharap Johar Arifin Husein segera mundur dari jabatan karena dinilai tidak menjalankan keputusan Kongres PSSI di Bali serta melakukan pelanggaran statuta organisasi sepak bola di tanah air.

"Harapan masyarakat Indonesia khususnya pengemar sepak bola di Papua pasca kepengurusan PSSI Nurdin Halid diganti Johar Arifin membawa perubahan,'' katanya. ''Tetapi, faktanya justru menjegal klub Persipura Jayapura tampil di ajang kompetisi tingkat Asia karena terjadi perbedaan dalam menyikapi kompetisi sepak bola di tanah air.''

Mahfudz Siddiq: Ada Yang Terancam Panja Pencurian Pulsa


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Keberadaan Panitia Kerja (Panja) Pencurian Pulsa Komisi I DPR membuat beberapa pihak merasa tak senang dan terancam. Akibat merasa terdesak, mereka menebar isu tak sedap terhadap anggota Panja Pencurian Pulsa.

Demikian diungkapkan oleh Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, ketika diminta tanggapannya soal adanya sebuah pesan singkat (SMS) yang beredar. SMS itu menyebutkan bahwa Mahfudz dan staf ahli meminta sejumlah uang kepada content provider (CP) sebelum dibentuknya Panja Pencurian Pulsa.

Mahfudz menyatakan penyebaran SMS yang isinya menjelek-jelekkan anggota Panja Pencurian Pulsa itu merupakan cara untuk melakukan pembusukan atau menggembosi Panja Pencurian Pulsa.

"Saya mencium ada gelagat tak baik dari pihak-pihak tertentu untuk menggembosi Panja Pencurian Pulsa Komisi I DPR RI dengan membawa-bawa nama saya dan dieskpos dengan target demoralisasi.
Ada manuver lah," kata Mahfudz.

Menurut Mahfudz, upaya tersebut diduga berasal dari pihak-pihak yang merasa terancam dan takut bisnis illegal mereka terbongkar.

"Ada pihak yang merasa tak happy dengan keberadaan Panja Pencurian Pulsa itu,'' katanya. ''Mereka takut akan terungkap karena melakukan pelanggaran."

Kehadiran Panja Pencurian Pulsa diharapkan akan memperkuat dan mempercepat membongkar pihak-pihak yang melakukan pencurian pulsa itu. Juga akan ketahuan nantinya pihak-pihak yang mencoba bermanuver untuk menggembosi Panja Pencurian Pulsa tersebut.

Pejuang Palestina Terharu Melihat Antusiasme Indonesia


REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – “Sekiranya warga Palestina bisa melihat langsung antusiasme masyarakat Semarang dalam mendukung perjuangan mereka, niscaya mereka akan menangis bahagia”.

Demikian diucapkan pejuang Palestina Abu Salamah Aziz Mar’ie (39 tahun) di depan sekitar dua ribu pengunjung Konser Amal dari Indonesia untuk Palestina dan Dunia yang berlangsung Ahad (4/12) di Krakatau ballroom Hotel Horison, Semarang.

Secara terbuka Salamah menyatakan terimakasih yang dalam atas dukungan warga Indonesia, khususnya Semarang selama ini. “Itu membakar semangat kami dan tentu itu artinya kemarahan bagi Israel,“kata dia dengan mata berkaca-kaca.

Warga Tepi Barat Palestina yang pernah merasakan penjara Israel selama 20 tahun ini datang secara khusus ke Semarang untuk memberikan testimoninya dalam rangkaian roadshow Solidaritas Palestina Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) di tujuh kota besar Indonesia.

Salamah menyatakan saat ini masih ada 6000 warga Palestina yang ditahan Israel. Sebagian besar pemuda dan remaja. Saat ini yang sedang menjadi agenda utama perjuangan adalah membebaskan sebanyak mungkin tahanan.

“Bulan Oktober lalu kami melakukan pertukaran tahanan dengan

Israel. Sebanyak 450 warga kami telah bebas, gelombang berikutnya dua bulan kemudian, total mencapai 1027 orang. Alhamdulillah ini karunia Allah,” jelas Salamah yang memberikan testimoni dalam bahasa Arab yang kemudian diterjemahkan oleh Ketua KNRP Pusat, Muqodam.

Selanjutnya pria yang sebelumnya divonis 140 tahun penjara oleh Israel ini menyampaikan, perjuangan untuk mendapatkan kedaulatan masih menjadi menu keseharian rakyat Palestina.

“Kemerdekaan Palestina akan kami perjuangkan terus tanpa lelah, agar kaum muslimin di sini nantinya bisa ikut sholat di masjid Al Aqsa bersama kami,” ucapnya disambut riuh takbir pengunjung yang hadir.

Sebagai ungkapan terimakasih, dirinya memberikan kafiyeh kepada Walikota Semarang, Soemarmo. Kafiyeh adalah sorban yang sering dikenakan warga Palestina.

30 November 2011

Ia Tersadar untuk Bersandar pada Allah Saat Bercerai dan Hancur (Kisah Viviana Espin II)


REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa bulan kemudian, Espin bertemu dengan seorang pria Muslim dari Arab Saudi. “Kami jatuh cinta dan aku meninggalkan rumah untuk menemuinya di Mesir dan menikah dengannya,” kata Espin. Ia memang memiliki dua keinginan besar dalam hidup. Ia ingin menikah dengan seorang pria yang mencintainya. Keinginan lain, ia ingin pergi ke Mesir.


Bertemu pria ini otomatis membuat dua mimpinya seketika langsung menjadi nyata. Ia sudah mendapatkan dua hal itu. “Tapi aku tak pernah bersyukur,” ujarnya.

Saat sampai ke Mesir, ia masih belum yakin akan berubah menjadi muslim karena pengaruh buku yang pernah dibacanya. “Setelah sampai di Mesir, aku masih tidak yakin,” katanya. Sang suami kemudian mengenalkamya dengan seorang wnaita yang pengetahuan agamanya luas. Namanya Raya. Raya membantu Espin untuk mengklarifikasi semua keraguan dan kesalahpahaman tentang Islam.

Akhirnya Espin bersyahadat pada 30 Agustus 2009. Tapi, ia mengatakan mulai akan belajar Islam di saat yang tepat. Suaminya dan Raya menyetujui hal itu. Namun ternyata kehidupan rumah tangga Espin tak berjalan lama. “

"Kami masuk dalam situasi yang buruk. Semua itu karena kesalahan saya,” katanya. Hati Espin serasa hancur berkeping-keping ketika suaminya memutuskan untuk bercerai. Dalam keputusasaan itu, ia benar-benar tak tahu lagi kemana harus meminta bantuan selain mendatangi Raya. Sejak saat itu, Raya mengangkatnya sebagai anak.

“Raya mengatakan bahwa manusia tidak pernah belajar sampai hal buruk terjadi,” ujar dia. Hal itu bagi Espin sangat benar. Segala masalah yang menimpanya membuat ia merasa perlu untuk bersandar kepada Allah.

Ia mulai bertekad untuk mulai berdoa kepada Allah, minta pengampunan. Iapun mulai mengubah cara berpakaian. “Saya ingin mengubah hidup saya menjadi orang baru,” ujar dia. Sang mantan suami memberinya harapan bahwa dengan bantuan Allah, keduanya bisa kembali bersama. “Itu adalah pelajaran hidup saya, yang mengubah saya menjadi seorang muslim seperti sekarang,” pungkasnya. (selesai)

Bahagia Semu tapi Tersesat di Dunia Hiburan, Queenie Padilla Memilih Islam

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Aktris Filipina, Queenie Padilla, memutuskan berhenti dari industri hiburan di negaranya guna mendalami Islam. Menurut dia, Islam membawa kedamaian batin dalam hidupnya.

"Islam adalah jalan hidup. Anda tahu apa tujuan hidup anda. Selama ini, aku seperti hidup dalam dosa. Namun, Allah SWT memanggilku pada Islam. Kini, aku begitu dekat dengannya," ungkapnya, seperti dikutip abs-cbnnews.com, Selasa (22/11).

Queenie mengungkapkan, dalam dunia hiburan ia seolah berada dalam persimpangan jalan, antara bahagia dan tersesat. Betul ia bahagia, tapi tidak utuh.

"Saya seolah tidak memiliki kebahagiaan itu. Sekarang, Allah SWT dalam hidup saya, Alhamdulillah, Tiada Tuhan Selain Allah. Aku sangat bahagia dan puas dengan kehidupan sebagai seorang Muslim," kata dia haru.

Anak dari aktor laga, Robin Padilla ini mengaku ayahnya merupakan sosok dibalik keputusannya memeluk Islam. "Ayah begitu sabar menungguku mengucapkan dua kalimat syahadat," kenang dia.

Begitu dalam keinginan Queenie mendalami Islam, hingga ia memutuskan untuk naik haji. Baginya, ibadah haji kian menyempurnakan keislamannya. "Aku ingin menjadi berbeda karena Islam," ujarnya.

Queenie menyadari pula menjadi Muslim paripurna bukan tanpa perbuatan. Seperti halnya, Muslim lain di seluruh dunia, Queenie memiliki kewajiban untuk menyebarkan syiar Islam. Ia pun mengutarakan niat itu, saat bertamu di rumah Allah.

"Aku ingin berbagai nikmat Islam kepada masyarakat Filipina," katanya.

Kini, Queenie benar-bernar berbeda. Ia mengenakan jilbab. Ia pun tengah mendalami studi Islam selepas haji. "Aku harus total untuk hidup dengan cara Islam," tegasnya

Awalnya Ingin Cari Jodoh Lewat Internet, Ethel Malah Temukan Islam


REPUBLIKA.CO.ID, Dua puluh sembilan bukanlah waktu yang singkat bagi seseorang untuk menemukan suatu agama. Percaya atau tidak, Ethel Mae Blizzard mengalami hal itu. Hampir tiga dekade ia mencari apa yang kini ia sebut sebagai kebenaan hakiki, Islam.

Wanita yang tinggal di San Diego, California menjadi jamaat gerja Mormon sejak umur 12 tahun. Selama empat tahun, ia cukup aktif di gereja pada hari Minggu. Ia sempat dibabtis dalam kepercayaan Mormon. Namun, saat usianya menginjak 18 tahun ia tidak percaya lagi dengan agama Mormon.

Ia tidak memungkiri adanya Tuhan, namun ia benar-benar tidak yakin dengan agama Mormon yang dianutnya. Selama 29 tahun sejak saat itu, ia selalu mencari agama yang menurutnya benar. Ia belajar tentang Yudaisme, Saksi Yehuwa, Kristen. Ia hampir menyerah karena tak kunjung menemukan hakikat ketuhanan.

Suatu hari ia memutuskan untuk mencari pasangan hidup melalui situs perjodohan online. Ia mengikuti Arab Match.com. Peristiwa ini yang perlahan mengenalkannya pada Islam. Seorang wanita mengirim pesan kepada Ethel dan berfikir mungkin Ethel cocok untuk salah seorang temannya. Sebulan kemudian Ethel bertemu dengan pria itu. Sempat menjalin hubungan selama tiga bulan, sang pria mengajaknya menikah di masjid."Aku tidak yakin dengan hal ini, biar bagaimananpun aku seorang Kristen," katanya. Ia memutuskan mencari tahu soal masjid dan pernihakan.

Ethel kemudian menanyakan kepada salah seorang temannya dari Turki. "Dia memberitahuku tentang Masjid Abu Bakar," ujarnya. Ia pergi ke masjid itu, hendak menemui imam masjid namun sebenarnya ia sendiri tak tahu persis apa yang sedang ia lakukan.

Ethel hanya menunggu di luar sampai akhirnya ia ditanya apakah sedang memberlukan bantuan."Ya, saya perlu bertemu dengan seseorang yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya," jawab Ether. Seketika imam masjid bernama Taha datang padanya. Namun karena Ethel datang ketika menjelang waktu shalat, imam Thaha memintaanya untuk menunggu. Sempat banyak bertanya, Imam Thaha menyuruhnya kembali jika masih ingin berdiskusi lebih banyak lagi.

Beberapa hari kemudian ia menemui kawanya yang dari Turki. "Aku menayakan tentang muslim dan agama muslim," katanya. Sang teman mejelaskan bahwa muslim bukanlah nama agama. Islam adalah nama agama pagi penganutnya yang biasa disebut muslim.

Banyak berdiskusi, Ethel mananyakan tentang Allah. "Allah adalah Tuhan," kata temannya. Dari situ, ia mengambil kesimpulan bahwa ternyata orang Islam juga percaya Tuhan. "Saya baru tahu orang Islam juga bercaya Tuhan," kata dia.

"Lalu aku bertanya kepadanya apa yang Muslim yakini dan apa arti Islam. Ia menjelaskan padaku bahwa Islam adalah agama yang damai, tak seperti apa yang banyak diberitakan oleh media," jelas Ethel. Namun saat Ethel bertanya apakah kawannya itu muslim, Ether sangat terkejut. Kawannya mengaku muslim tapi tidak menggunakan jilbab atau pakaian muslim. "Teman saya lalu memberikan saya nomor telpon salah satu masjid dan memberi saya saran untuk bertemu Sheikh Saad.
Ketika ingin menemui Sheikh Saad, tanpa diduga Ethel mengalami kecelakaan mobil. Mobilnya ditabrak. Ia harus menunda beberapa saat sampai salah seorang tetangganya, Julie, bersedia mengantarnya menemui Sheikh Saad. "Julie bertanya mengapa saya ingin menemui Sheikh Saad. Saya jelaskan bahwa saya ingin menemuinya sebagaimana orang Kristen ingin menemui pastur. Aku ingin tahu lebih banyak tentang Islam dan pernikahan," kata Ethel.

Julie terlihat tak senang mendengar jawaban Ethel. Beberapa kali Julie membatalkan janji dan tak bisa dihubungi di waktu yang ditentukan. Julie terlihat seperti menghindar hingga akhirnya Ethel memohon padanya bahwa menemui Sheikh Saad adalah hal yang sangat penting.

Julie akhirnya mengantar Ethel menemui Sheikh Saad di masjid Al Ribat. Saat mendekati masjid Ethel merasakan sesuatu yang aneh. Sheikh Saad keluar dan memintanya untuk melepaskan sepatu. Sebuah hal yang menurutnya tak biasa. "Tapi karena saya hendak menemuinya, maka saya harus melepaskan sepatu," kata Ethel.

Keduanya mengobrol mengenai beebrapa hal. Sheikh Saad membernya beberapa buku untuk dibaca Ethel. Saat itu ia menerima Alquran dengan terjemahan bahasa Inggris, buku Agama Kebenaran, Sebuah Panduan bergambar Singkat untuk Memahami Islam dan buku-buku lain.

Setelah waktu berdiskusi dengan Syekh Saad telah selesai, betapa terkejutnya Ethel ketika sang ustadz menolak berjabat tangan. Menurutnya itu tidak sopan. Lalu Sheikh menjelaskan padanya bahwa tidak diperbolehkan menyentuh seseorang yang bukan makhromnya. "Dan saya bisa menerima hal itu,” ujar dia.

Pencarian Ether terhadap Imam Thaha dan Sheikh Saad memang tak mengantarnya pada pernikahan, seperti tujuan awal Ethel mencari kedua orang ini. Namun pertemuannya membuat dia mengenal Islam lebih jauh. “Saya pikir alasan saya menemui Imam Taha dan Sheikh Saad seperti yang telah saya lakukan adalah bagian dari proses pencarian agama. Terlalu rumit untuk menikah dengan pria ini. Dia ada di Arab sementara saya ada di Amerika. Jadi saya memutuskan untuk menyerahkah jodoh saya kepada Allah," kata Ethel.

Selama beberapa minggu berikutnya setelah pertemuan dengan Sheikh Saad, Ethel mulai membaca buku Agama Kebenaran dan membaca tentang Nabi Muhammad. Saat 8 Juni 2007, tanpa disadari, Ethel merkaca-kaca. Badannya menggigil sekujur tubuh. "Di halaman 20 saya menuliskan 'saya beriman' pada 8 Juni 2007,” kata dia.

Ia mulai berfikir bagaimana caranya berpindah agama. Dalam waktu seminggu, ia mengurus asuransi mobil. Ia sudah bertekad bahwa tempat pertama yang akan didatanginya ketika semua urusan telah beres yaitu masjid untuk menemui Sheikh Saad.

Tanggal 23 Juni 2007, Ethel mendatangi masjid. Ia sempat bertemu dengan beberapa mantan orang Kristen yang telah menjadi Islam. Ia bercerita ingin menjadi seorang muslim. Ethel lantas mengucapkan dua kalimat syahadat dihadapan para jamaah.

Namun sayang, di hari itu keislamannya tak sempat disaksikan oleh Sheikh Saad. Sheikh Saad sudah tiada.

Saat memleuk Islam, Ethel sudah tak memiliki keluarga lagi. Ibu, ayah,nenek dan kakek telah meninggal dunia. Ia hanya memiliki kakak beserta tiga orang anaknya dan seorang paman serta satu sepupu. Betapa terkejutnya saya ketika paman bisa menerima apapun yang menjadi kepercayaan Ethel.

Namun sepepunya dan bebrapa kawan teman memutuskan komunikasi ketika mengetahui Ethel menjadi muslim. Seorang tetangganya bahkan pernah mencoret coret mobilnya dengan lipstik ketika Ethel mulai mengenakan jilbab. Tapi Ethel bergeming, ia tetap memilih memeluk Islam, hingga kini.

FOTO: Beckham Latih 250 Anak Indonesia


VIVAnews - Sekitar 250 pesepakbola cilik Indonesia mendapat kesempatan emas mengikuti coaching clinic bersama megabintang Los Angeles Galaxy, David Beckham, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa 29 November 2011.

Kegiatan yang dimulai pukul 14.00 WIB ini merupakan rangkaian tur LA Galaxy di Tanah Air. Bersama para punggawa klub asal Amerika Serikat itu, Beckham membagi sedikit ilmu sepakbola kepada bibit-bibit muda Merah Putih.

Beckham dan rombongan datang dengan dua bus serta kawalan beberapa polisi bermotor besar. Begitu tiba, para petugas keamanan rombongan langsung menutup akses jalan masuk ke SUGBK. Awak media massa pun hanya diperbolehkan memantau dari tribun wartawan.

Sebelum menggelar latihan, para peserta mendapat kesempatan foto bersama para pemain LA Galaxy. Mereka tampak antusias bahkan terhipnotis melihat teknik-teknik dasar sepakbola yang diperagakan Beckham cs.

Usai coaching clinic yang berlangsung lebih kurang satu jam, para punggawa LA Galaxy langsung menjalani latihan. Di tempat yang sama pula, tim besutan Bruce Arena itu siap menjawab tantangan tim nasional Indonesia Selection, pada Rabu malam nanti, 30 November 2011.

BOPI Rekomendasi ISL, PSSI Kecewa


JAKARTA, KOMPAS.com — Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyayangkan sikap Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang memberikan rekomendasi kepada PT Liga Indonesia untuk menyelenggarakan Indonesian Super League (ISL).

Menurut Direktur Legal PSSI, Finantha Rudy, dengan mengeluarkan pernyataan tersebut, BOPI telah menyalahi surat keputusan (SK) yang dikeluarkan pada tanggal 5 November lalu. "Karena dalam surat itu BOPI menyatakan laga profesional akan dikelola oleh PSSI dan secara khusus oleh PT LPIS," kata Rudy kepada wartawan di kantor PSSI, Selasa (29/11/2011).

Rudy juga menyatakan bahwa sampai saat ini PSSI belum mendapatkan surat resmi dari BOPI apakah SK tanggal 5 November diganti atau dicabut. "Tetapi, jika benar mereka memberikan rekomendasi, kami, PSSI, sebagai pemegang saham PT Liga indonesia tidak akan mengizinkan dan akan mengambil langkah hukum," kata Rudy.

Seperti diberitakan sebelumnya, BOPI melalui Ketua Harian, Haryo Yuniarto, mengatakan siap untuk memberikan rekomendasi kepada PT Liga Indonesia untuk mendapatkan surat izin dari pihak kepolisian. BOPI juga menyatakan, selama mendapat rekomendasi dari BOPI maka ISL merupakan kompetisi yang legal.

Haryo kemudian mengklarifikasi bahwa SK pada 5 November tersebut tidak membatasi sebuah organisasi untuk menyelenggarakan kompetisi sepak bola profesional. "SK tersebut tidak membatasi sama sekali. SK tersebut tidak menyebut PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai satu-satunya yang berhak menyelenggarakan kompetisi cabang sepak bola profesional," kata Haryo.

"Tapi, diharapkan PT Liga Indonesia melakukan koordinasi dengan LPIS untuk menyelenggarakan kompetisi cabang sepak bola profesional," lanjutnya.

28 November 2011

Tahun Baru Islam Momentum Perbaiki Diri dan Bangsa

Jumat, 25 November 2011 19:34 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Syamsul Hadi Abdan, menyatakan tahun baru Islam perlu dimaknai sebagai momentum memperbaiki akhlak. Saat ini Umat Islam sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, namun akhlak mereka belum tentu bersifat ‘mahmudah’.

"Mari sama-sama kita tingkatkan kualitas akhlak kita," jelasnya, saat dihubungi, Jumat (25/11). Dia mengatakan akhlak Umat Islam haruslah mencontoh Rasulullah, karena beliau diciptakan dan dikirim ke muka bumi sebagai suri tauladan atau uswatun hasanah bagi alam raya.

Menurutnya, seseorang perlu memaknai hijrah sebagai momentum untuk mengevaluasi apa yang pernah dilakukannya. Jika seluruh muslim melakukan ini, jelasnya, maka dipastikannya tidak ada kejahatan yang merugikan negara. "Ini momentum memperbaiki diri, sekaligus bangsa," jelasnya.

Ia mengatakan inilah momentum untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang universal, diagungkan di dunia dan akhirat. Perayaan tahun baru Islam disarankannya dijadikan momentum untuk berzikir mengagungkan keesaan Tuhan.

Redaktur: Johar Arif
Reporter: Erdy Nasrul

Dianggap Berjasa Bagi Islam Rusia, Dubes Hamid Raih Bintang Kehormatan Fahr

Dianggap Berjasa Bagi Islam Rusia, Dubes Hamid Raih Bintang Kehormatan Fahr

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Federasi Rusia, Hamid Awaludin dianugerahi bintang kehormatan tertinggi bintang Al-Fahr. Itu karena selama 3,5 tahun Hamid dinilai berhasil membangun fondasi kerja sama umat Islam Indonesia dan Rusia.

Berjubah ala bangsawan Arab, Syeikh Ravil Gaynutdin, mufti paling tersohor di Rusia, menyerahkan penghargaan untuk Dubes Hamid Awaludin, demikian keterangan Councellor M. Aji Surya.

Councellor M. Aji Surya mengatakan penghargaan yang diterima Dubes Hamid Awaludin, menjelang akhir masa tugasnya, diserahkan mufti yang memboyong hampir semua pucuk pimpinan Dewan Mufti-Mufti Rusia ke kediaman Dubes Hamid Awaludin yang disaksikan undangan.

Dibawah cuaca Moskow yang sudah mulai membeku, wakil mufti, Rushan Abbasyov, menenteng map dan kotak warna hijau, sementara Ravil Gaynutdin menyampaikan maksud kunjungannya.

Dikatakannya, pada saat Dubes menghitung mundur kepulangannya, pihaknya perlu memberikan penghargaan atas berbagai inisiatif Dubes Hamid yang didukung seluruh stafnya dalam membangun hubungan muslim Indonesia dan Rusia.

"Peranan Yang Mulia sungguh luar biasa. Kami tidak pernah bisa meremehkannya," ujarnya.

Menurut Ravil, di saat umat Islam Rusia dipojokkan atas adanya musibah dua kali pemboman (Bandara dan Metro), Dubes Hamid yang pertama kali datang dan mengajak dubes negara mayoritas berpenduduk Islam untuk menyuarakan bahwa Islam anti tindakan teror. Bersama Saudi Arabia, Mesir, Malaysia dan lainnya Ia menyuarakan dukungannya kepada Rusia dalam memberantas terorisme.

Selain itu, untuk pertama kalinya, KBRI Moskow bekerja sama dengan Kementerian Agama mendatangkan para rektor Universitas Islam di Rusia untuk kerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN).

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan wakil-wakil mufti Rusia, saling kunjung mahasiswa dan dosen serta pemberian beasiswa kepada mahasiswa muslim Rusia dalam jumlah yang besar.

Dubes Hamid juga dianggap berjasa dalam membangun kerukunan hidup beragama melalui kegiatan dialog antarummat beragama yang dikerjasamakan dengan Kemlu. Selain itu masih banyak inisiatif lain seperti pelaksanaan latihan bank syariah, pelatihan manajemen haji dan dalam kegiatan Halal Expo.

Dikatakannya, Dubes Hamid adalah saudara bangsa Rusia dan Dewan Mufti Rusia ingin memberikan lencana paling bergengsi bintang Al-fahr, yang artinya kebanggaan.

"Dubes Hamid adalah kebanggaan umat Islam Rusia," ujar Ravil sambil menyematkan lencana berwarna emas dengan tanda bintang bertuliskan Al-Fahr ke dada Dubes Hamid.

26 November 2011

Sejarah Indonesia Minus Tafsir Sekuler



Oleh: Akmal Sjafril, M.Pd.I.

UMAT Islam Indonesia pantas bersyukur. Setelah sebelumnya Moh. Natsir diresmikan sebagai Pahlawan Nasional RI pada tanggal 10 November 2008, maka kini Buya Hamka, Mr. Syafruddin Prawiranegara dan KH. Idham Chalid mendapatkan pengakuan yang sama terhitung sejak 8 November 2011.

Fakta bahwa Pemerintah RI membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengakui kepahlawanan Moh. Natsir (15 tahun sesudah wafatnya), Hamka (30 tahun) dan Syafruddin Prawiranegara (22 tahun) adalah suatu fenomena yang perlu mendapat perhatian dan menjadi bahan diskusi demi kelangsungan bangsa ini. Pada kenyataannya, ketiga tokoh ini telah menjadi pahlawan di mata umat Islam jauh sebelum pemerintah mengakuinya.

Moh. Natsir adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Beliau ikut mendirikan dan membesarkan partai politik Masyumi yang pada jamannya menjadi tempat penyaluran aspirasi politik umat Islam Indonesia. Natsir pernah mendapat amanah sebagai Menteri Penerangan dan menjadi anggota parlemen sebagai wakil rakyat dari Masyumi. Pada tahun 1950, Natsir mengajukan mosi integral yang kemudian diterima secara aklamasi, sehingga bentuk negara perserikatan ditinggalkan untuk kemudian kembali pada format Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Natsir juga sempat menjadi orang kepercayaan Presiden Soekarno sehingga ia diangkat menjadi Perdana Menteri. Dalam pergaulan internasional, Natsir dikenal luas karena pernah menjabat sebagai Presiden Liga Muslim Sedunia (World Moslem Congress) dan anggota Dewan Eksekutif Rabithah ‘Alam Islamiy. Setelah karir politiknya berakhir, Natsir membaktikan hidupnya dalam dakwah, terutama melalui Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).

Abdul Malik Karim Amrullah, atau biasa dikenal dengan nama Buya Hamka, adalah ulama-sastrawan yang memiliki karisma tersendiri. Jika di dunia sastra beliau dikenal karena karya-karyanya seperti Di Bawah Lindungan Ka’bah, maka namanya pun tercatat dalam tinta emas sejarah Islam di Indonesia karena karya-karyanya yang sangat banyak seperti Tasauf Modern, Pelajaran Agama Islam, dan tentu saja Tafsir Al Azhar yang merupakan magnum opus-nya. Meski Hamka sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan politik, kontribusinya juga tidak bisa diabaikan begitu saja, karena beliau pernah terpilih menjadi wakil rakyat dari Masyumi, bahkan juga menjadi Juru Kampanye Utama dari partai tersebut. Dunia internasional mengenalnya sebagai seorang akademisi, terutama setelah beliau menerima gelar Doktor kehormatan dari Universitas Al-Azhar, Mesir. Pada masa Orde Baru, Presiden Soeharto memintanya untuk memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sepeninggal Buya Hamka, karya-karya beliau masih terus diperbincangkan di Indonesia dan di negeri-negeri jiran seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Di antara kedua rekannya di atas, Syafruddin Prawiranegara memiliki ‘keunikan’ tersendiri. Boleh dibilang karir politiknya ‘lebih tinggi’ daripada Natsir, karena Syafruddin pernah menjadi Wakil Perdana Menteri, Menteri Keuangan, Menteri Kemakmuran, Gubernur Bank Sentral Indonesia, bahkan juga sebagai Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Keberadaan pemerintahan darurat pada saat itu memang sangat dibutuhkan karena Yogyakarya (pusat pemerintah RI pada masa itu) telah jatuh ke tangan Belanda dalam peristiwa Agresi Militer II pada tahun 1948. Setelah keadaan aman kembali, Syafruddin membuktikan sifat amanahnya dengan mengembalikan mandat kepresidenan kepada Soekarno; sebuah sikap yang sulit dicari pembandingnya di masa kini. Sebagaimana Natsir dan Hamka, Syafruddin berkonsentrasi di lapangan dakwah pada akhir hayatnya.

Baik Natsir, Hamka dan Syafruddin Prawiranegara sama-sama menemukan ‘batu sandungan’ dalam sejarah nasional Indonesia. Natsir dan Syafruddin dikenal sebagai tokoh-tokoh kunci dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Orde Lama secara paksa membubarkan Masyumi, membawa serta nama Natsir dan Hamka dalam diskriminasi yang berkelanjutan hingga masa Orde Baru. Hamka sendiri pernah ditahan karena tuduhan subversif oleh pemerintah Orde Lama dan mundur dari jabatan Ketua MUI karena tekanan yang hebat akibat fatwa haramnya perayaan Natal bersama.

Terpeliharanya nama besar ketiga tokoh tersebut meski diskriminasi sejarah terus dilakukan adalah bukti bahwa catatan sejarah tidak selalu sejalan dengan pandangan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, ada hegemoni kekuatan ideologis yang memaksakan versi sejarah tertentu kepada masyarakat.

PRRI, misalnya, tidak selalu dianggap sebagai gerakan pemberontakan, meski buku-buku pelajaran sejarah menyatakan demikian. Di tengah-tengah masyarakat Sumatera yang hidup pada jaman itu, meskipun tidak semuanya mendukung PRRI, namun cukup banyak yang tidak sepakat dengan pendapat pemerintah yang menganggapnya sebagai gerakan pemberontak. Sebaliknya, langkah-langkah penumpasan PRRI justru telah menimbulkan trauma yang cukup mendalam bagi sebagian masyarakat yang sebenarnya tidak banyak tahu tentang konstelasi politik nasional. Di samping itu, kini semakin banyak analis yang sepakat bahwa PRRI adalah gerakan koreksi terhadap pemerintah pusat yang telah membiarkan terjadinya ketimpangan sosial dan banyak dipengaruhi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dekatnya PKI dengan kekuasaan juga mengakibatkan jatuhnya banyak korban politik dari kalangan umat Islam, terutama lawan-lawan politiknya seperti Masyumi. Sebagai akibatnya, Masyumi dibubarkan secara paksa dan para pimpinannya tidak boleh lagi terjun ke ranah politik. Orde Baru banyak meralat keputusan-keputusan Orde Lama, termasuk membebaskan tahanan-tahanan politik yang tidak pernah melewati proses peradilan seperti Hamka, namun Masyumi tetap tidak dibiarkan hidup kembali, dan diskriminasi politik terhadap umat Islam pun berlanjut.

Buya Hamka, yang telah dua kali menjadi korban politik rejim yang berkuasa, adalah contoh kasus yang cukup menarik untuk menunjukkan bagaimana diskriminasi politik bekerja dalam waktu yang sangat panjang. Beliau tidak pernah mundur dari sikap penentangannya terhadap komunisme dan sekularisme. Sikapnya terhadap PKI sangat tegas, dan beliau tak pernah ragu untuk mengkritik Presiden Soekarno sekalipun. Dua tahun lamanya beliau mendekam di penjara tanpa proses peradilan akibat tuduhan ikut serta dalam rapat gelap merencanakan pembunuhan Soekarno. Hamka baru keluar dari penjara setelah Orde Lama jatuh. Orde Baru, meskipun pada awalnya terlihat berusaha ‘mengulurkan tangan’ kepada beliau dengan mengangkatnya sebagai Ketua MUI yang pertama, pada akhirnya harus berpisah jalan pula karena perbedaan pendirian yang sangat tajam. Pada masa itu, toleransi antarumat beragama dimaknai dengan perayaan hari besar agama bersama, dan pemaknaan toleransi yang semacam inilah yang dipaksakan kepada masyarakat. MUI langsung merespon tegas dengan mengeluarkan fatwa haramnya perayaan Natal bersama, dan konflik berakhir dengan mundurnya Hamka dari jabatan Ketua MUI.

Jauh setelah berlalunya masa PRRI, Masyumi dan fatwa haramnya perayaan Natal bersama, sejarah terus mengesampingkan para ulama besar yang pernah berseberangan dengan penguasa sekuler negeri ini. Bagaimana negarawan berkelas internasional seperti Moh. Natsir, mantan Presiden seperti Syafruddin Prawiranegara, dan ulama besar selevel Buya Hamka bisa luput diceritakan dalam lembaran-lembaran buku pelajaran Sejarah?

Apa yang dialami oleh para ulama adalah cerminan dari kondisi umatnya. Hegemoni tafsir sekuler terhadap sejarah Indonesia telah membawa penderitaan berkepanjangan bagi umat Islam di negeri ini. Puluhan tahun lamanya umat Muslim tidak mendapatkan pengakuan yang wajar atas kontribusinya untuk Indonesia.

Hingga kini, masih saja ditemukan dikotomi antara golongan ‘Islamis’ dan ‘nasionalis’, seolah-olah yang Islamis tak bisa nasionalis. Kita masih menemukan begitu banyak peraturan yang justru menginjak-injak hak umat Muslim untuk menjalankan ajaran agamanya dengan baik. Di beberapa tempat, kita masih temukan larangan mengenakan jilbab. Setiap kali kata “syariat” disebut dalam proses pembentukan peraturan daerah (meskipun sebenarnya kata tersebut tidak dicantumkan), muncul kesan bahwa kaum ‘Islamis’ akan melakukan diskriminasi terhadap umat beragama lainnya.

Semua kesan negatif terhadap Islam yang seolah muncul secara otomatis (taken for granted) ini adalah bukti adanya hegemoni tafsir sekuler terhadap sejarah nasional bangsa ini. Para penulis sejarah memaksakan pemikiran-pemikiran sekuler yang menekan masyarakat untuk meninggalkan agamanya masing-masing, menempatkannya di sudut peradaban dan menjadikannya tidak relevan dalam kehidupan sehari-hari. Seolah-olah umat Islam yang Islamis tidak pernah berjuang dan bekerja untuk Indonesia, padahal darah umat Muslim-lah yang paling banyak menggenangi tanah Indonesia pada jaman revolusi fisik dahulu. Para ulama dikesankan sebagai kekuatan politik tersendiri yang masing-masing bergerak demi kepentingan pribadi atau hanya demi umat Muslim (dengan mengabaikan umat lain), padahal merekalah yang dahulu mengobarkan semangat jihad untuk membebaskan negeri ini dari cengkeraman penjajah. Demikian juga tuntutan umat Muslim untuk mendapatkan kebebasan menjalankan syariat Islam senantiasa dianggap sebagai usaha untuk menindas umat-umat beragama lainnya, padahal kebebasan menjalankan agama masing-masing, termasuk kepada umat non-Muslim, adalah bagian yang sangat fundamental dari syariat Islam yang sebenarnya.

Para ulama-negarawan seperti Natsir, Hamka dan Syafruddin Prawiranegara telah sejak lama menekankan hal ini. Akan tetapi, doktrin sekularisme – yang sesungguhnya tidak mengakar dalam jiwa bangsa Indonesia – tetap dipertahankan oleh para penguasa dari masa ke masa, sehingga tafsir sejarah pun senantiasa menggunakan pandangan hidup (worldview) sekuler.

Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Moh. Natsir, Hamka, KH. Idham Chalid dan Syafruddin Prawiranegara adalah suatu awal yang bagus untuk memulai dialog dengan seluruh elemen bangsa, terutama sekali umat Muslim. Sudah bukan waktunya lagi kita mempertentangkan antara yang Islamis dan nasionalis. Ini adalah waktu yang tepat untuk meninjau dan menulis ulang sejarah dengan semangat kebersamaan dan kejujuran, bukan dengan semangat sekularisme yang senantiasa memusuhi agama dan kaum agamawan.*

25 November 2011

Rusia Gelontorkan Dana Bangun Lembaga Pendidikan Islam

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW - Lebih dari 32 juta dolar Amerika atau sekitar satu miliar rubel dialokasikan Kremlin selama dua tahun ke depan guna mendidik Muslim Rusia menjadi ahli sejarah dan Budaya Islam. Alokasi dana itu merupakan kebijakan Presiden Rusia, Dmitry Medvdev dalam usaha menyiapkan tenaga profesional yang menyebarkan nilai-nilai Islam dengan benar.

Medvedev saat berbicara dalam pertemuan dengan ulama di Ufa mengatakan misi penting Rusia adalah meningkatkan pendidikan Islam dan mengintegrasikan lembaga pendidikan Islam dengan sistem pendidikan Rusia.

"Rusia untuk kali pertama menetapkan standar negara untuk lembaga pendidikan tinggi Islam untuk mempersiapkan ulama Muslim berkualitas," kata dia seperti dikutip heraldmalaysia.com, Rabu (23/11).

Medvedev mengatakan pemerintah Rusia memiliki perhatian khusus untuk menyelenggarakan pendidikan Islam yang efektif di seluruh wilayah federasi Rusia. Harapanya ke depan, kata dia, ulama Muslim Rusia bakal memberikan pengaruh dan contoh ke seluruh dunia.

"Hanya dengan cara ini, kita dapat memiliki kerangka berpikir yang benar dalam masyarakat Muslim," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan Medvedev, Muslim Rusia telah tumbuh pesat. Saat ini, di seluruh wilayah Federasi terdapat 7 ribu lebih Masjid namun tidak memiliki satupun lembaga pendidikan Islam. "Harapannya, nanti akan berdiri 96 sekolah dan universitas Islam di negara kita," pungkasnya.

RD dan 21 Pemain Dipilih Jajal Kekuatan Beckham cs


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gabungan pemain-pemain timnas U-23 dan timnas senior bakal melayani LA Galaxy AS, yang dimotori David Beckham. Sebanyak 21 pemain dipanggil bergabung. Dari jumlah itu, 11 pemain dipanggil dari tim nasional yang berlaga di ajang SEA Games 26 lalu.

Sedangkan untuk pelatih dipercayakan juga pada Rahmad Darmawan yang menangani timnas di SEA Games 26. Dua pemain naturalisasi asal Pelita Jaya, Greg Nwonkolo dan Victor Igbonefo juga dipanggil bergabung.

Kedatangan Beckham cs dipromotori Mahaka Sports dan Brown Sports. Rencananya, Beckham dan rombongan Galaxy tiba di Jakarta 28 November 2011. Beckham dan rombongan akan melakukan meet and greet dan coaching clinic sebelum bertanding melawan timnas pada 30 November mendatang.

Berdasar rilis yang diterima Republika, inilah skuad timnas yang bakal menjajal kekuatan LA Galaxy;

Pelatih: Rahmat Darmawan

Timnas U-23: Kurnia Meiga, Andritany Adhriyasa, Diego Michiels, Abdul Rahman, Hasim Kipuw, Mahadirga Lasut, Egi Melgiansyah, Okto Maniani, Andik Vermansyah, Patrich Wanggai, Titus Bonai

Timnas Senior: Firman Utina, Ahmad Bustomi, M. Ridwan, Cristian Gonzales, Boaz Salossa, Hamka Hamzah, Bambang Pamungkas, Greg Nwonkolo, Victor Igbonefo, Zulkifli.

Iran Akui Tangkap 12 Agen CIA


REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Seorang pejabat Iran Kamis diungkapkan rincian baru tentang pelaporan eksposur jaringan mata-mata AS di Republik Islam Iran. Dia menyatakan, Teheran telah menangkap 12 agen CIA.


Anggota parlemen arlemen Parviz Sorouri, yang duduk di komite yang kuat dari kebijakan luar negeri dan keamanan nasional, mengklaim bahwa para agen yang ditangkap direncanakan untuk menyerang kepentingan Iran dengan bantuan Israel.

Sorouri mengatakan jaringan mata-mata ditujukan untuk merusak Iran dari sisi keamanan, sektor militer, dan nuklir.

Komentar pejabat Iran datang setelah mantan pejabat AS mengatakan pada hari Senin bahwa puluhan mata-mata yang bekerja untuk CIA ditangkap baru-baru ini di Lebanon dan Iran. Hal ini, katanya, sangat 'merepotkan' pihak AS.

Bahkan, seperti diberitakan situs Intellegence Online yang berbasis di Prancis, seluruh agen mata-mata CIA di Beirut telah ditransfer ke Siprus untuk alasan keamanan dan untuk penyelidikan lebih lanjut.

22 November 2011

Bela Hak Palestina dan Kritik Pemerintah Yahudi, Radio Liberal Israel Ditutup


REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Israel baru saja menutup stasiun radio Isrel-Palestina. Menurut para pendukung radio langkah itu sengaja dilakukan dengan motif politik untuk membungkam kritik terhadap negara Yahudi.

Kementrian Komunikasi Israel, memerintahkan stasiun Kol Hashalom, atau All for Peace, untuk tak lagi mengudara awal bulan ini dengan tuduhan melakukan siaran ilegal di Israel. Satu anggota partai Likud kanan tempat bernaung Benyamin Netanyahu, Danny Danon, bahkan sesumbar akan melakukan penyelidikan terhadap stasiun yang diduga menyerang pemerintahan Israel tersebut.

Tudingan ilegal itu sungguh ganjil mengingat stasiun telah beroperasi selama tujuh tahun. Penutupan menimbulkan keprihatinan baru mengenai kebebasan pers di saat banyak kaum liberal di Israel memandang tatanan demokrasi dibawah ancaman kelompok ultra-kanan.

Israel mengklaim bahwa All for Peace, yang didirikan aktivis Palestina dan Israel, adalah radio yang membajak frekuensi karena tanpa izin. Namun radio itu membantah dan memiliki lisensi dari otoritas Palestina dan tidak membutuhkan izin dari Israel. Stasiun itu memiliki kantor di Jerusalem Timur, namun mengudara dari Ramallah, Tepi Barat.

Manajer radio, yang dikenal tak biasa karena sikapnya yang terbuka berbicara dengan ultra-kanan Israel seimbang juga dengan militan Palestina, telah menjalani kontak rutin dengan Kementrian Komunikasi selama tujuh tahun beroperasi. Keterangan itu disampaikan direktur asal Israel, Mossi Raz yang berkeras bahwa saat itu ia diberitahu tak perlu untuk mendapat izin Israel.

"Ini jelas bermotif politik," ujar Raz yang juga mantan politisi dari partai sayap kiri, Meretz. "Saya sangat prihatin. Tidak ada lagi demokrasi di sini. Orang berpikir demokrasi hanyalah hak untuk memilik, tapi bukan hanya itu. Anda tak bisa memiliki demokrasi jika tak ada kebebasan dalam pers." ujarnya. Ia juga menambahkan akan mempersiapkan gugatan balik pada putusan di pengadilan.

Danon, politisi halauan kanan vokal yang mengeluhkan stasiun radio tersebut kepada Kejaksaan Tinggi, dua bulan lalu mengklaim perlunya menutup radio itu. "Radio radikal kiri yang menjadi instrumen penghasutan tak boleh diziinkan mengudara ke publik," ujarnya.

Ia dilaporkan keberatan dengan presenter yang mendorong warga Palestina untuk menunjukkan dukungan terhadap negara merdeka. Raz yang tak yakin apakah presenternya telah membuat seruan itu juga menantang balik letak kesalahan seruan tersebut. "Apakah benar itu penghasutan?" ujarnya.

Keputusan dibuat di saat jurnalis Israel tengah bertahan terhadap upaya-upaya kian intensif pemerintah untuk membungkam kritik, baik di media dan juga lewat pembatasan donasi asing di LSM kiri. Tak hanya itu pemerintah juga melakukan kontrol atas Mahkamah Agung dengan mengganti panel hakim yang semua independen menjadi sosok-sosok asal partai dan parlemen.

Sementara fokus utama di garis depan media Israel saat ini adalah terkait reportasi televisi Channel 10 yang juga terancam tutup. Pemerintah dilaporkan menawarkan saluran tersebut menunda pembayaran hutang kepada negara bila memecat reporter yang bertanggung jawab atas liputan investigasi tentang pendanaan perjalanan pribadi yang dibuat Benyamin Netanyahu sebelum menjadi PM. Kritik mengatakan langkah-langkah macam itu menjadi tren demi hanya menampilkan liputan yang berpihak pada Netanyahu. Presenter Channel 2, Yair Lapid, mengatakan, "Kini pemerintah tanpa kontrol tengah membungkam suara-suara yang berbeda."

Sumbang Sepatu Emas ke Palestina, Ronaldo Dikecam Yahudi


Hidayatullah.com--Christiano Ronaldo, bintang asal Portugal yang saat ini bermain untuk Real Madrid, memberikan sepatu emasnya kepada lembaga amal klubnya dalam rangka membantu anak-anak Palestina.

Qodsna, dikutip IRIB (21/11/2011) kemarin mengabarkan, lembaga amal Real Madrid melelang sepatu emas milik Ronaldo itu hingga 1,4 juta euro. Uang hasil lelang itu akan digunakan untuk membangun sekolah-sekolah bagi anak-anak di Jalur Gaza.

Ronaldo yang pernah menjadi pemain terbaik dunia pada 2008 itu, sebelumnya ketika masih bermain untuk Manchester United, Inggris, dalam sebuah acara mengenakan kafiyeh Palestina dan ia mendapat kecaman hebat dari lobi-lobi Zionis.

Akan tetapi media massa Inggris menyebut aksi Ronaldo itu menunjukkan kepedulian dan solidaritasnya terhadap krisis Palestina dan warga Jalur Gaza.

Lahir di Funchal, Madeira, Portugal, 5 Februari 1985, Christiano merupakan seorang pemain sepak bola Portugal. Ia dapat berposisi sebagai bermain sebagai sayap kiri atau kanan serta penyerang tengah. Saat ini ia bermain untuk tim Spanyol, Real Madrid dan untuk tim nasional Portugal. Sebelum bermain untuk Real Madrid, ia pernah bermain di Sporting Lisboa dan Manchester United.

Pernah bermain untuk Sporting Lisboa pada 2001—2003, ia bermain 25 kali dan mencetak 3 gol. Saat di Manchester United ia bermain 196 kali dan mencetak 84 gol.

Pada 1 Juli 2009, ia pindah ke Real Madrid, klubnya saat ini, dengan memecahkan rekor transfer sebesar 80 juta poundsterling, yang menjadikannya sebagai pemain termahal dalam sejarah sepak bola.*

Sebelum Berislam, Lopez Casanova Pernah Mengkristenkan Ribuan Orang dalam Sepekan


REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA - Melissa Lopez Casanova lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Protestan yang sangat taat. Dalam keluarganya ada beberapa pastor, penginjil, pendeta, dan guru. Kedua orang tuanya menginginkan agar Lopez menjadi pemimpin Kristen. Karenanya, sejak kecil ia dimasukkan di sekolah khusus untuk mempelajari Alkitab.


Namun, Allah memberinya hidayah. Dalam perjalanan mempelajari Alkitab, Lopez malah menemukan Islam. Ia pun memeluk agama Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai agama terakhirnya.

“Aku bersyukur dilahirkan dalam keluarga Protestan yang religius yang memungkinkanku mempelajari Alkitab. Jika tidak, aku mungkin tidak mampu memahami pesan Islam,“ ujarnya.

Lopez menjadi seorang Muslimah karena kepercayaan dan keyakinannya terhadap Tuhan. “Itulah yang kemudian membuatku mengakui validitas Islam sebagai agama dari Tuhan.“

Lalu, bagaimana perjalanan spiritualnya dalam menemukan Islam?

meski Lopez tumbuh dalam keluarga yang religius, di California, Amerika Serikatia bergaul dengan teman-teman Kristen dari sektor atau denominasi yang bermacam-macam. Ia juga berteman dengan mereka yang beragama Yahudi, juga seorang Saksi Yehuwa. “Aku tak pernah menghakimi apa yang mereka yakini dan aku pun tidak memiliki ketertarikan terhadap kelompok agama mana pun,'' ujarnya.

Menurut dia, Kristen nondenominasi seperti dirinya selalu diajarkan bahwa, “Jika kamu percaya Kristus, kamu adalah seorang umat Kristen, dan kita semua sama di mata Tuhan, apa pun denominasi yang membedakan kita.“

Seiring perjalanan Lopez dihadapkan pada sebuah kegamangan akan agama yang dianutnya. “Aku tidak mengetahui seberapa lama Alkitab telah diubah dan dimodifikasi. Setiap golongan dalam Kristen selalu mengklaim bahwa golongan merekalah yang benar, sedang yang lainnya salah."

Namun jauh di lubuk hatinya, Lopez selalu meyakini bahwa hanya ada satu Tuhan.

Ia pertama kali mendengar nama “Allah“ dari pengajarnya di sekolah Alkitab. “Orang Cina berdoa pada Buddha, dan orang Arab berdoa pada Allah.“ Saat itu, ia menyimpulkan bahwa Allah adalah nama sebuah berhala.

Kuliah di jurusan bisnis internasional membuat Lopez merasa perlu menguasai bahasa asing untuk menunjang kariernya di masa depan. Atas saran teman kuliahnya, Lopez mempelajari bahasa Arab.

“Temanku beralasan, negara mana pun yang memiliki penduduk Muslim menggunakan bahasa Arab karena itu merupakan bahasa asli Alquran,“ katanya.

Saat itu, pada 2006, Lopez mendengar kata “Alquran“ untuk pertama kalinya. Di kelas bahasa Arab yang diikutinya, Lopez mengenal banyak mahasiswa Muslim. Mereka umumnya keturunan Timur Tengah yang lahir dan besar di AS.

Kelas pertama yang diambilnya pada 2006 bertepatan dengan bulan Ramadhan. Lopez terkesan dengan amalan puasa yang dilakukan temanteman Muslimnya. Ia memandangnya sebagai bentuk ketundukan hamba di hadapan Tuhannya.

Lopez pun mencoba berpuasa, bukan karena tertarik menjadi Muslim, melainkan semata untuk mengekspresikan ketundukannya sebagai umat Kristen yang taat. “Itu pun karena puasa juga ada dalam agama Kristen. Yesus pernah berpuasa selama 40 hari," katanya.

Pada bulan Ramadhan itu, seorang teman Muslim memberinya literatur Islam dan sekeping compact disk (CD) yang ditolaknya. Ia teringat ucapan ibunya, “Semua agama yang salah adalah benar menurut kitab mereka.“ Lopez tak tergoda untuk mengenal Islam, agama asing yang salah di matanya.

Mengkristenkan 55 ribu orang dalam sepekan

Musim panas 2008, Lopez bergabung dengan para misionaris Kristen dan melakukan perjalanan ke Jamaika untuk sebuah misi Kristenisasi. Ia dan timnya membantu orang-orang miskin di sana. Ia dan timnya dan berhasil mengkristenkan sekitar 55 ribu orang dalam sepekan.

Sepulang dari Jamaika, Lopez berdoa memohon petunjuk. Ia ingin melakukan lebih banyak pengabdian pada Tuhan. “Permintaan itu dijawab-Nya dengan memberiku seorang teman Muslim," katanya.

Ia beberapa kali mengajak teman Muslimnya ke gereja dan berpikir bahwa temannya akan terpengaruh dan menjadi seorang Kristen sepertinya.

Suatu saat, temannya mengatakan bahwa gereja adalah tempat yang bagus, tetapi ia menyayangkan kepercayaan jamaatnya yang memercayai Trinitas.

“Sayangnya, temanku salah menguraikan pengertian dari Trinitas itu. Aku hanya tertawa dan meralatnya,“ kata Lopez.

Ia sempat berpikir tentang betapa fatalnya jika ia melakukan hal yang sama. Memberikan komentar soal agama lain yang tidak dipahami dengan baik adalah sesuatu yang dinilainya sebagai ucapan yang kurang berpendidikan.

Ia pun memutuskan mempelajari hal-hal mendasar tentang Islam. Lopez mulai menemukan persamaan antara Kristen dan Islam. Itu terjadi ketika ia mengetahui bahwa ternyata Yudaisme, Kristen, dan Islam berbagi kisah dan nabi serta keti ganya dapat diusut asal muasalnya ingga bertemu dalam silsilah sejarah yang sama.

“Sebenarnya, lebih banyak persamaan antara Kristen dan Islam dibanding perbedaan antara keduanya,“ kata Lopez.

Suatu hari, ia kagum dengan teman Muslimnya yang tidak malu berdoa dan shalat di tempat umum, dengan lutut dan kepala di atas lantai. “Sementara, aku bahkan terkadang malu untuk sekadar menundukkan kepala sambil memejamkan mata (berdoa) saat hendak makan di tempat-tempat umum.“


Perasaan 'aneh' saat mendengar ayat Alquran

Di lain hari, teman Muslimnya kembali ikut serta pergi ke gereja bersama Lopez. Di tengah perjalanan dengan menggunakan mobil itu, temannya memohon izin memutar CD Alquran di mobilnya karena ia sedang mempersiapkan diri untuk shalat.

“Agar sopan, aku mengizinkannya. Selanjutnya, aku hanya ikut mendengarkan dan menyimaknya,“ kata Lopez.

Hal yang tidak diduga pun terjadi. Ia masih ingat bagaimana ayat-ayat Alquran yang didengarnya memunculkan sebuah perasaan aneh. Perasaan itu berbaur dengan kebingungan yang tak bisa dijelaskan.

“Aku tidak bisa memahami mengapa diriku bisa mengalami perasaan semacam itu terhadap sesuatu di luar Kristen," katanya.

Setelah beberapa lama pergolakan batin itu dirasakannya. Lopez akhirnya memutuskan untuk mengenal jauh tentang Islam. Namun, hingga hari penting itu, ia masih menyimpan perasaan takut. Hingga saat menyetir mobilnya, ia berdoa, “Tuhan, lebih baik aku mati dan dekat dengan-Mu daripada hidup selama satu hari, namun jauh dari-Mu.“

Lopez berpikir, mengalami kecelakaan mobil saat menuju Islamic Center San Diego untuk bersyahadat adalah membuktikan pilihan yang salah. Namun, ia tiba di tujuan dengan selamat, dan mengikrarkan keislamannya di hadapan publik.

Jumat itu, 28 Agustus 2008, beberapa hari menjelang Ramadhan, Lopez memeluk Islam. “Sejak itu, aku adalah seorang Muslim yang bahagia, yang mencintai shalat dan puasa. Keduanya mengajarkanku kedisiplinan sekaligus ketundukan kepada Tuhan," katanya.

21 November 2011

Wasiat Asy-Syahid Dr. Abdullah Azzam


Wahai Para Da’i Islam!
Carilah kematian niscaya anda akan dikaruniai kehidupan. Janganlah anda sampai tertipu oleh angan-angan kalian. Janganlah anda sampai tertipu oleh buku-buku yang anda baca dan amalan-amalan sunnah yang anda lakukan sehingga anda melupakan kewajiban besar.

Wahai Para Ulama Islam!
Majulah kalian untuk memimpin generasi yang ingin kembali kepada Rabb-nya ini. Janganlah kalian cenderung kepada kehidupan dunia.

Wahai Kaum Muslimin!
Telah lama kalian tidur nyenyak, sehingga kerusakan merajalela di negeri kalian.

Wahai Kaum Wanita!
Jauhilah kehidupan mewah dan megah karena kemewahan itu musuh disamping akan merusak jiwa manusia. Hindarilah barang-barang yang tidak terlalu penting dan cukupkanlah dengan kebutuhan-kebutuhan primer.
Binalah anak-anak kalian untuk menjadi orang yang berani dan siap berjihad.


Tanamkanlah pada jiwa anak-anak kalian cinta Jihad dan perjuangan. Hiduplah dengan penuh perhatian terhadap problematika kaum Muslimin. Biasakanlah paling tidak sehari dalam sepekan hidup menyerupai kehidupan kaum Muhajirin dan Mujahidin yang hanya memakan sekerat roti kering dan beberapa teguk air.

Wahai Anak-Anak!
Jauhkanlah diri kalian dari bualan lagu-lagu dan musik-musik orang-orang pengumbar nafsu. Jauhkanlah punggung kalian dari kasur orang-orang yang hidup bemewah-mewahan.

Wahai Ummu Muhammad! (Istri Abdullah Azzam)
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan sebanyak-banyaknya atas apa yang telah engkau lakukan kepadaku dan kepada kaum Muslimin.
Engkau telah bersabar hidup bersamaku setelah sekian lama merasakan manis pahitnya kehidupan. Engkau telah memberikan dukungan yang sangat berarti bagiku untuk berjalan di atas perjalanan yang penuh berkah ini dalam berjuang di medan Jihad.


Ke atas pundakmulah aku serahkan tanggung jawab keluarga pada tahun 1969, ketika kita baru mempunyai dua anak dan seorang bayi. Engkau hidup dalam sebuah kamar kecil yang terbuat dari tanah liat, tanpa dapur dan alat pemanas (untuk menghadapi musim dingin).
Kemudian aku serahkan ke atas pundakmu segala urusan rumah tangga ketika beban semakin berat, keluarga semakin bertambah, anak-anak bertambah besar dan tamu-tamu bertambah banyak, tetapi engkau tetap tabah menghadapi semuanya.
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan sebanyak-banyaknya atas apa yang telah engkau lakukan untukku.


Sesungguhnya kehidupan jihad adalah kehidupan yang paling lezat. Kesabaran menghadapi kesulitan lebih manis daripada hidup bergemilang kemewahan dan kemegahan.
Pertahankanlah hidup zuhud niscaya Allah mencintaimu, dan janganlah engkau menginginkan apa yang ada di tangan orang lain, niscaya mereka akan mencintaimu.


Al-Quran adalah kenikmatan dan teman hidup. Bangun malam, shiam sunnah dan istighfar di waktu pagi akan membuat hati menjadi bersih dan menjadikan engkau merasakan manisnya ibadah.
Bertemanlah dengan wanita-wanita shalihah, tidak berambisi kepada kehidupan dunia dan menjauhi kemewahan dan cinta dunia, akan memberikan ketenangan hati.


Semoga Allah mempertemukan dan menghimpun kita di Surga Firdaus, sebagaimana Allah menghimpun kita di dunia.

Wahai Kalian Anak-Anakku!
Sesungguhnya kalian tidak mendapatkan perhatianku kecuali sedikit. Kalian tidak memperoleh pembinaan dariku kecuali sedikit. Ya, aku tidak memberikan perhatian kepada kalian.


Tetapi apa yang dapat aku lakukan sementara malapetaka terhadap kaum Muslimin membuat orang hamil melahirkan kandungannya dan musibah yang menimpa Umat Islam membuat rambut bayi-bayi beruban.
Demi Allah, aku tidak kuasa hidup tenang sementara api malapetaka membakar hati kaum Muslimin.
Aku tidak rela hidup di tengah-tengah kalian menikmati hidangan lezat. Demi Allah, sejak dulu aku membenci kemewahan, baik dalam pakaian, makanan ataupun tempat tinggal. Aku berusaha mengangkat kalian ke tingkat orang-orang zuhud dan aku jauhkan kalian dari lumpur kemewahan.


Aku wasiatkan kepada kalian agar berpegang teguh kepada Aqidah Salaf (Ahlussunnah wal-Jama’ah) .
Jauhkanlah diri kalian dari sikap berlebih-lebihan. Baca dan hafalkanlah Al-Quran.
Jagalah lisan, bangunlah malam, lakukanlah puasa sunnah, bergaul-lah dengan orang-orang baik, aktiflah bersama gerakan Islam.


Aku wasiatkan kepada kalian wahai anak-anakku agar kalian ta’at pada ibu kalian dan menghormati saudara-saudara perempuan kalian (Ummul Hasan dan Ummul Yahya). Carilah ilmu syar’i yang bermanfaat. Ta’atilah saudara kalian yang terbesar (Muhammad) dan hormatilah dia.
Aku wasiatkan kalian agar saling mencintai sesama kalian. Berbuat baiklah kepada nenek dan kakek kalian (Ummu Faiz dan Ummu Muhammad), karena keduanya-lah, setelah Allah, banyak berjasa baik kepadaku. Sambunglah hubungan keluarga kita dan berbuat baiklah kepada keluarga kita. Penuhilah hak persahabatan kita kepada orang yang bersahabat demi kita.

Maha Suci Engkau Ya Allah, dan Maha Terpuji Engkau. Aku bersaksi bahwa tiada Ilah kecuali Engkau. Aku memohon ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.

Lewat Lelang Sepatu, Cristiano Ronaldo Sumbang Anak-anak Gaza


REPUBLIKA.CO.ID, MADRID – Penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, berpartisipasi pada acara pengumpulan dana untuk anak-anak Palestina yang hidup di jalur Gaza. Ronaldo mendonasikan sepatu miliknya yang terjual 2.400 euro (sekitar Rp 28,8 juta) pada acara amal tersebut.


Seperti dilansir goal, Ronaldo memberikan sepasang sepatu olah raga kepada sebuah yayasan. Kemudian, sepatu itu dilepas ke lelang publik untuk penggalangan dana. Lelang dibuka dengan harga 700 euro (Rp 8,4 juta) dan ditutup dengan harga 2.400 euro.

Dana yang terkumpul pada acara tersebut rencananya akan diserahkan pada sekolah-sekolah di Gaza. Ronaldo memang kerap terlibat dengan acara amal, khususnya terkait anak-anak. Bintang sepak bola asal Portugal ini merupakan duta Palang Merah Internasional.

Sementara itu, Ronaldo baru saja mendapatkan sepatu model terbaru dari Nike melalui peluncuran CR Mercurial Vapor Superfly III. Kehadiran sepatu ini melengkapi koleksi pakaian CR7 yang dikeluarkan perusahaan pakaian olah raga asal Amerika Serikat itu, mulai dari T-shirt, celana pendek, kaos, hoody, hingga jaket.

19 November 2011

Subhanallah, 25 Persen Penduduk Brussels Kini Muslim


REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Lebih dari 250 ribu penduduk Brussels memiliki akar Muslim, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Katolik Louvain di Belgia dan dipublikasikan media Belgia Jumat. Jumlah ini berarti seperempat jumlah seluruh penduduk kota yang mencapaisatu juta orang lebih.

Penelitian ini dilakukan oleh Felice Dasetto, seorang sosiolog dan profesor di universitas yang dianggap ahli dalam isu-isu yang berkaitan dengan Muslim di Belgia.

Brussels adalah ibukota politik Uni Eropa. Separo warga Belgia, tinggal di kota ini.

Angka tersebut menempatkan Belgia antara kota-kota Eropa lainnya dengan kehadiran Muslim besar seperti Birmingham di Inggris, katanya dalam laporan penelitian.

Kehadiran Islam menjadi lebih terlihat di Brussels setelah beberapa masjid dan menara baru berdiri. Selain itu, kini di kota itu mudah menemukan perempuan mengenakan jilbab dan organisasi Muslim juga banyak berdiri di kota itu.

18 November 2011

Kekalahan dari Malaysia jadi Pukulan Bangkit Timnas


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kekalahan tim nasional U23 Indonesia atas Malaysia 0-1 menghadirkan pukulan telak bagi skuat Garuda Muda yang berambisi merebut emas pertamanya sejak SEA Games 1991. Namun, kekalahan itu dihaharap jadi pemantik kebangkitan skuat Garuda Muda agar tidak terlena dengan hasil gemilang di tiga laga awal.


"Saya berharap kekalahan ini adalah pukulan untuk bangkit," ujar pelatih timnas U23 Indonesia, Rahmad Darmawan.

Walau kekalahan ini akan membuat timnas menghadapi partai sulit lawan Vietnam di semifinal, RD mengaku timnya telah siap. Kekalahan di laga grup lawan Malaysia tidak akan ada artinya bila timnas meraih kemenangan di semifinal.

"Saya terus memotivasi pemain karena hasil hari ini bisa dihapus andai kita menang lawan Vietnam," ujar RD.

Dia pun mengaku sengaja menurunkan pemain lapis kedua lawan Malaysia. Tercatat delapan pemain utama timnas ditempatkan di bangku cadangan. Top skor timnas, Patrich Wanggai, bahkan tidak mendapatkan kesempatan bermain. "Saya sengaja merotasi pemain karena jadwal istirahat yang mepet dengan laga semifinal," ujarnya.

Secara terbuka RD pun memuji Malaysia yang dianggap bermain baik. Kendati terus mendapat tekanan, Malaysia mampu tampil lepas dengan pola permainan apik.

"Selamat pada Malaysia. Kami kalah karena kejelian mereka dalam memanfaatkan serangan baik,'' katanya. ''Kami mengakhiri babak pertama dengan buruk. Tapi, kami menutup babak kedua dengan baik."

16 November 2011

Di Indonesia, Katholik yang Taat Ini Memutuskan Memeluk Islam


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Yusuf Burke besar dalam keluarga Katholik yang taat. Ia pun mengenyam pendidikan di sekolah Katolik. "Meski keluargaku kental dengan agama Katholik, ayah memiliki sahabat seorang Muslim. Sebab, ia sering mengunjungi Malaysia," kata dia.

Pertemuan dengan sahabat ayahnya yang Muslim, secara tidak langsung merupakan perkenalan pertama Burke dengan Islam. Ia pun sedikit demi sedikit mengerti tentang Islam. "Aku sedikit mengerti tentang Islam. Jujur, saat itu saya tertarik dengan perbedaan budaya dan agama," ungkap Burke.

Pengetahuan Burke tentang Islam terus bertambah, tatkala ia mengambil kuliah perbandingan agama. Di dalam materi kuliah itu, Burke mendapat pengetahuan tentang dasar-dasar Islam. "Sebelum tiba di Indonesia, saya belum paham betul tentang Islam," ungkap dia.

Di Indonesia, Burke belajar menjadi seorang insyinyur. Ia bergabung dengan tim General Electric yang tengah mengerjakan proyek pembangkit listrik di Indonesia. "Saya sering bepergian ke luar negeri, dan Indonesia merupakan negara pertama yang aku kunjungi. Saya menikmati keramahan masyarakatnya," kata Burke yang memuji Indonesia.

Menurut Burke, keterbukaan masyarakat Indonesia terhadap orang asing mempermudahnya untuk memperdalam Islam yang ia pelajari di bangku kuliah. Ia mulai berdiskusi dengan para ulama setempat tentang Islam.

Dua tahun setelah kedatangannya di Indonesia, Burke memutuskan memeluk Islam. "Saya pikir, saya memiliki pemahaman yang baik tentang Katolik. Tapi apa yang diajarkan Islam begitu logis bagi saya seorang insyinyur. Aku merasakan betul rasa persaudaraan dalam Islam," tutur dia.

Identitas keislaman Burke segera diketahui keluarga. Terkejut, begitulah respon keluarga terhadap putusan Burke memeluk Islam. "Mereka terkejut sekali, tapi alhamdulillah, mereka memiliki keterbukaan pikiran di mana ada penghargaan terhadap hak seseorang untuk memeluk sebuah agama," kenangnya.

Penerimaan keluarga membuat Burke haru. Diawal, ia sadar putusannya itu akan mendapat penolakan dari keluarga. Tapi, prediksi Burke meleset. "Mereka menghargai putusan saya. Yang saya perlu lakukan segera, meluruskan apa yang disalahpahami tentang Islam," tegasnya.

Label mualaf segera lepas dari sosok Burke. Ia pun dipercaya menjadi Direktur Dewan Hubungan Amerika Islam (CAIR). Ia pun melanjutkan tugasnya meluruskan kesalahpahaman tentang Islam. Ia jalankan program yang membantu Muslim Amerika mendapatkan haknya.

"Kami hanya mencoba membawa Muslim Amerika untuk mendapatkan haknya sebagai masyarakat AS," ujar dia.

Tak hanya itu, CAIR berusaha menjembatani integrasi Muslim ke dalam masyarakat melalui rangkaian cara baik diskusi keagamaan dan akomodasi praktik-praktik keagamaan. "Setiap Muslim yang didiskriminasi lantaran status mereka sebagai Muslim, apakah berada di tempat kerja atau badan pemerintah," bebernya.

Menurutnya, dua hal inilah yang tengah diperjuangkan. Kelak, ketika berhasil, masyarakat AS akan melihat jilbab atau janggut layaknya mereka memandang orang Sikh. "Kita harapkan demikian. Islam bukan sesuatu yang asing tapi merupakan bagian dari keragaman Amerika," pungkasnya.

Nonton Bulutangkis Dilarang Gunakan Blitz


Jakarta - Mengabadikan perjuangan Simon Santoso dkk. lewat gambar memang mengasyikkan. Namun, tentunya jangan sampai hal tersebut malah mengganggu para atlet.

Delapan ribu orang memenuhi Istora Senayan, Rabu (16/11/2011), ketika tim bulutangkis beregu putra Indonesia menghadapi Malaysia di babak final. Sorak sorai memberi semangat itu tak sia-sia lantaran Indonesia akhirnya berhasil meraih medali emas.

Suara gendang berpadu dengan teriakan "In.. Do.. Ne.. Sia!". Sementara suporter yang lain sibuk mengabadikan momen dengan menggunakan kamera ponsel atau pun LSR.

Nah, di sinilah hal yang menjadi perhatian dari panitia.

"Mohon tidak menggunakan blitz. Nanti mengganggu," seru seorang panitia yang berdiri dekat tribun media kepada seorang penonton. Mengabadikan momen dengan kamera memang tidak dilarang, asalkan tidak menggunakan blitz. Alasannya? Hal tersebut bisa mengganggu konsentrasi atlet.

Larangan menggunakan blitz sesungguhnya adalah hal yang biasa ditemukan di olahraga dalam ruangan, termasuk tenis dan tinju. Bahkan dalam olahraga tenis, penonton "dilarang berisik". Dituntut untuk tenang. Mereka cuma boleh bersorak dan bertepuk tangan saat bola mati.

Dukungan luar biasa untuk atlet-atlet nasional memang layak untuk diapresiasi. Bahkan Simon Santoso sendiri mengakui dukungan penonton memberinya semangat untuk meraih kemenangan.

Namun, tentunya peraturan-peraturan tertentu juga harus ditaati supaya menonton perjuangan atlet jadi lebih tertib.

14 November 2011

Sikap Rasulullah terhadap Orang Miskin


Suatu hari ada seseorang datang meminta-minta kepada Rasulullah SAW yang sedang berkumpul dengan para sahabat. Melihat kehadiran pengemis itu, Rasulullah lantas bertanya, "Apakah kamu mempunyai sesuatu di rumahmu?"

Dia menjawab, "Tentu, saya mempunyai pakaian yang biasa dipakai sehari-hari dan sebuah cangkir." Rasulullah lalu berkata, "Ambil dan serahkan ke saya!"

Pengemis itu langsung bergegas pulang dan kembali dengan membawa cangkir. Rasulullah kemudian menawarkan cangkir itu kepada para sahabat, "Adakah di antara kalian yang ingin membeli ini?" Seorang sahabat menyahut, "Saya beli dengan satu dirham."

Rasulullah lalu menawarkannya kepada sahabat yang lain. Seorang sahabat yang sanggup membelinya dengan harga dua dirham. Rasulullah kemudian memberikan dua dirham itu kepada si pengemis. Rasul mengharapkan agar uang itu digunakan untuk membeli makanan buat keluarganya, dan sisa uangnya digunakan untuk membeli kapak. "Carilah kayu yang banyak dan juallah, selama dua minggu ini aku tidak ingin melihatmu," kata Rasulullah.

Dua minggu kemudian, pengemis itu datang kembali menghadap Rasulullah SAW, tapi tidak untuk mengemis. Ia datang kepada Rasullah membawa uang 10 dirham hasil dari berjualan kayu. Rasulullah SAW kemudian menyuruhnya untuk membeli pakaian dan makanan untuk keluarganya.

Rasulullah berkata, "Hal ini lebih baik bagi kamu, karena meminta-meminta hanya akan membuat noda di wajahmu di akhirat nanti. Tidak layak bagi seseorang meminta-minta kecuali dalam tiga hal, fakir miskin yang benar-benar tidak mempunyai sesuatu, utang yang tidak bisa terbayar, dan penyakit yang membuat seseorang tidak bisa berusaha."

Kisah ini menggambarkan sifat Rasulullah yang gemar membantu orang yang tidak mampu. Bantuan tidak hanya berupa uang, tapi juga "kail" atau pekerjaan agar kelak orang yang tidak mampu itu bisa hidup mandiri.

Tidak dapat dimungkiri, jumlah pengemis dan pengangguran di Indonesia saat ini masih sangat tinggi. Alangkah indahnya, jika setiap orang mampu (secara ekonomi) di negeri ini mau meniru perilaku Rasulullah tersebut. Dengan memberi sedekah dan pekerjaan, setidaknya jumlah anak jalanan dan pengangguran bisa diminimalisasi.

Rasullullah memberikan contoh bahwa kesalehan spiritual belum dikatakan sempurna, sebelum dibarengi dengan kesalehan sosial (to be sensitive to the reality).

Dalam Alquran disebutkan bahwa orang yang bertakwa yaitu: "Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang (QS Ali Imran [3]: 134).

Saatnya kita berbagi dengan orang di sekeliling kita yang fakir dan miskin. Jika orang yang diberi kecukupan ekonomi di negeri ini mau peduli terhadap yang miskin, pasti perempuan Indonesia tidak akan berbondong-bondong menjadi tenaga kerja dan pembantu rumah tangga di negeri orang. Jika orang kaya di negeri ini mau membantu yang lemah dan fakir, tentu tidak banyak anak negeri ini yang putus sekolah. "Sesungguhnya kefakiran (kemiskinan) itu bisa menjerumuskan ke jurang kekafiran."

Politisi PKS: Habiskan APBN 2011 Pemerintah Jangan 'Kebut Anggaran'


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi XI DPR RI Kemal Azis Stamboel meminta pemerintah tetap memperhatikan kualitas dalam upayanya mempercepat realisasi penyerapan anggaran tahun 2011. "Lambannya penyerapan anggaran tentunya berdampak pada tingkat pertumbuhan dan kualitasnya. Kalau penyerapan dan kualitas belanja pemerintah baik seharusnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2011 bisa diatas 6,5 persen," ujar dia.

DPR berharap ada peningkatan belanja pemerintah yang lebih baik di kuartal IV. Sehingga bisa mendorong pembangunan dan pertumbuhan lebih baik. Tetapi, ia menambahkan, upaya "kebut" anggaran di dua bulan terakhir yang biasa terjadi ini juga harus tetap memperhatikan kualitas dan jangan hanya asal menghabiskan anggaran.

Sebagaimana diketahui, menjelang akhir tahun 2011, surplus anggaran pemerintah berpotensi semakin besar karena realisasi penyerapan anggaran pemerintah belum maksimal. Diperkirakan dari anggaran belanja pemerintah pusat sebesar Rp717,9 triliun tahun ini, hanya 90 persen yang dapat diserap.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Menteri Keuangan Agus Martowardojo kembali meminta kementerian/lembaga dan Pemda untuk merealisasikan pencairan anggaran tepat waktu. Sampai akhir September ini penyerapan anggaran pemerintah baru tercapai 54,4 persen dari target atau Rp717,9 triliun. Hal ini membuat APBN-P 2011 masih mengalami surplus Rp72 triliun.

"Yang lebih disayangkan lagi realisasi belanja modal lebih rendah dibawah 30 persen. Padahal penyerapan anggaran ini sangat penting untuk mendorong laju pembangunan ekonomi nasional,"ujarnya. Surplus anggaran yang nantinya menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) yang terlalu besar tentu tidak baik karena ada pembangunan infrastruktur yang seharusnya selesai menjadi terbengkalai.

Padahal setiap kemunduran realisasi pembangunan infrastruktur akan mengurangi daya dukung untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Timnas U-23 Masih Butuh Playmaker


PUBLIK Indonesia patut bergembira. Timnas U-23 sudah memastikan lolos ke babak semifinal SEA Games 2011. Itu artinya jalan untuk menjadi juara dan merebut medali emas tingal dua langkah.

Indonesia yang berada di Grup A, yang sejak awal disebut-sebut sebagai grup neraka karena dihuni Malaysia, Thailand, dan Singapura, tampil perkasa. Pasukan Garuda menyapu bersih tiga laga. Menang 6-0 atas tim lemah Kamboja, memukul Singapura 2-0, dan terakhir mengkandaskan Thailand 3-1.

Masih ada satu laga sisa melawan peraih medali emas di SEA Games 2009, Malaysia. Namun itu sudah tidak berpengaruh terhadap langkah Indonesia ke empat besar. Indonesia hanya butuh memantapkan posisi sebagai juara Grup A.

Tiga kemenangan membuktikan kekuatan Tim Merah Putih cukup menakutkan. Namun di balik hasil positif tersebut, tim asuhan Rahmad Darmawan masih memiliki kekurangan.

Perlu diingat, kemenangan Indonesia atas Singapura dan Thailand cukup terbantu dengan hukuman kartu merah untuk tim lawan. Bahkan Thailand harus bermain dengan sembilan orang sejak pertengahan babak kedua.

Dari dua laga melawan Singapura dan Thailand, Indonesia pun tak mendapat kemenangan dengan mudah meski selalu unggul jumlah pemain. Ini karena tidak ada organisasi permainan yang rapi, penguasaan bola dengan umpan satu-dua sentuhan. Penyebabnya adalah ketiadaan seorang playmaker alias pengatur permainan.

Saat menghadapi Thailand, "kekurangan" ini terlihat jelas. Permainan Indonesia tidak terorganisir dengan baik. Berulangkali serangan dibangun dari umpan-umpan jauh, entah ke sayap atau langsung kepada duet striker Patrich Wanggai dan Titus Bonai. Tidak ada permainan dengan bola-bola bawah. Akibatnya serangan tidak mengalir dengan baik dari belakang, tengah, lalu depan untuk dituntaskan menjadi gol.

Dari pinggir lapangan, Rahmad sudah menginstruksikan anak asuhnya memainkan bola-bola bawah dengan satu dua sentuhan. Tetapi permainan dengan umpan lambung tetap dominan. Usai laga, Rahmad pun mengakui pasukannya kurang memainkan bola-bola bawah dan kurang sabar saat melancarkan serangan.

Nah, di sinilah dibutuhkan sosok seorang playmaker, yang berperan mengatur tempo permainan dan mengalirkan bola ke segala lini saat membangun serangan. Sayang Rahmad Darmawan tampaknya belum memiliki sosok vital tersebut.

Egi Melgiansyah memang punya kualitas bagus sebagai gelandang. Akan tetapi ia lebih banyak berperan sebagai holding midfielder. Egi belum memiliki pendamping sepadan yang bisa menjadi playmaker.

Rahmad pun terlihat masih mencari-cari sosok playmaker ideal. Ia memainkan Hendro Siswanto dan Mahardiga Lasut secara bergantian sejak laga pertama. Kedua pemain ini tampak belum bisa menjawab kebutuhan akan seorang playmaker di skuad Merah Putih.

Dengan perhelatan SEA Games 2011 sudah memasuki setengah perjalanan, Rahmad tak punya waktu lagi untuk mencari playmaker. Mau tak mau sang pelatih harus mengasah lagi kemampuan Mahardiga atau Hendro. Termasuk dalam hal paling elementer: passing! Keduanya masih sering mengumpan. Rahmad juga perlu untuk terus menekankan permainan kolektif dengan umpan-umpan pendek dan organisasi permainan secara tim.

Indonesia memang beruntung memiliki striker cepat, skill bagus, dan tajam pada diri Wanggai dan Tibo serta sayap-sayap lincah seperti Okto Maniani, Ferdinand Sinaga, atau Andik Vermansyah. Akan tetapi kita tak bisa seterusnya bergantung pada mereka. Apalagi calon lawan kita pasti sudah membaca dan menyiapkan senjata untuk mematikan pemain-pemain andalan tersebut.

Well, meski tinggal dua langkah lagi, Indonesia masih perlu perjuangan berat untuk merebut medali emas untuk kali pertama sejak SEA Games 1991. Lawan berikutnya pasti lebih berat. Karena itu butuh tim yang lebih solid dengan mengutamakan kolektivitas permainan. Mungkin ini bisa mengatasi ketiadaan seorang playmaker. Semoga.